Page 396 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 396

TEPATKAH BANTUAN RP 600.000 DARI PEMERINTAH UNTUK KARYAWAN BERGAJI
              DI BAWAH RP 5 JUTA?
              -  Nama Menteri Keuangan  Sri Mulyani  sempat menjadi  trending  di media sosial Twitter pada
              Kamis (6/8/2020) pagi.

              Warganet membahas rencana pemerintah memberikan  bantuan kepada karyawan  swasta non-
              BUMN  yang  bergaji  di  bawah  Rp  5  juta.  Wacana  itu  diutarakan    Sri  Mulyani    pada  Rabu
              (5/8/2020).

              "Pemerintah sedang kaji untuk menyiapkan pemberian bantuan gaji kepada 13 juta pekerja yang
              memiliki upah di bawah Rp 5 juta," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, seperti diberitakan
              Kompas.com  .

              Bantuan  diberikan  untuk  meningkatkan  daya  beli  masyarakat  dan  menggenjot  pertumbuhan
              perekonomian Indonesia  .

              Rencana  ini  juga  untuk  mempercepat  penyerapan  anggaran  program  pemulihan  ekonomi
              nasional (PEN).

              Diketahui, pada Rabu (5/8/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis  pertumbuhan ekonomi
              Indonesia di kuartal II tahun 2020 minus 5,32 persen.

              Kemudian, tepatkah upaya pemerintah memberikan  bantuan karyawan  ?  Financial Planner dari
              Zelts Consulting, Ahmad Gozali, menilai rencana pemberian stimulus berupa bantuan ke pekerja
              swasta dari pemerintah sudah tepat.

              Sebab, dalam kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus, diperlukan intervensi dari
              pemerintah untuk menggenjot konsumsi masyarakat.

              "Mengingat, PDB (produk domestik bruto) Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh konsumsi
              masyarakat,  maka  intervensi  dengan  menggenjot  konsumsi  masyarakat  diperlukan  untuk
              memutar  kembali  roda  ekonomi,"  ungkap  Gozali  saat  dihubungi    Kompas.com    ,  Kamis
              (6/8/2020).

              Dia menjelaskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan dua intervensi kepada
              dua sisi, yakni sektor usaha agar terus berproduksi dan masyarakat agar daya beli meningkat.
              "Kebijakan sebelumnya dengan pajak ditanggung pemerintah rupanya kurang efektif. Maka perlu
              kebijakan yang lebih efektif langsung menambah daya beli," ucapnya.

              Meski tepat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, Gozali menilai pemerintah juga perlu
              mempertimbangkan aspek keadilan dalam pemberian  bantuan karyawan  , terutama kepada
              pekerja informal dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Ia mengatakan, saat ini di Indonesia paling banyak adalah pekerja informal daripada pekerja
              formal.

              Pada masa pandemi Covid-19 ini, tak sedikit pula pekerja yang menjadi korban PHK.

              "Jadi perlu perhatian aspek keadilan, dan akan lebih efektif dalam mendorong ekonomi. Begitu
              juga yang sudah kena PHK, kalau mereka enggak dapat bantuan seperti ini kan jadi aneh," kata
              Gozali.

              Diberitakan  Kompas.com  , Kamis (6/8/2020), Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19
              dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menargetkan bantuan untuk pekerja swasta dapat
              disalurkan mulai September 2020.

                                                           395
   391   392   393   394   395   396   397   398   399   400   401