Page 345 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 345
Di hadapan buruh, Anies yang mengenakan seragam Korpri mengatakan, pada pekan lalu dirinya
telah mengirimkan surat ke Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah untuk meminta peninjauan
ulang formula penetapan upah minimum provinsi (UMP) DKI tahun 2022.
Menurut Anies, angka yang ditetapkan Menteri Ketenagakerjaan berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan terlalu kecil. Sebab, angka yang
diterima DKI dari PP 36/2021 hanya naik kisaran Rp 38 ribu atau bertambah hanya 0,8 persen.
"Kami melihat angka ini adalah angka yang amat kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya," ucap
Anies di depan buruh yang sedari pagi menggelar aksi demo UMP.
Lanjut Anies, di tahun 2021 saja, UMP DKI naik mencapai 3,2 persen. Padahal di saat itu, Jakarta
masih dalam kondisi hantaman COVID-19 dan ekonomi DKI memburuk.
"Tahun-tahun sebelumnya di Jakarta kenaikan UMP 8,2 persen, 8,0 persen, 8,7 persen, 8,0
persen. Tahun lalu memang ada krisis makanya turun, makanya masuk akal menjadi 3,2 persen,"
papar dia.
Maka dari itu, orang nomor satu di DKI tersebut heran karena di tahun ini jauh menurun angka
kenaikan UMP ketimbang tahun kemarin. Padahal, sama-sama masih dalam situasi pandemi virus
corona.
"Ketika ditetapkan untuk tahun 2022, hanya 0,85 persen, kami pun berpandangan ini angka
yang terlalu kecil untuk buruh di Jakarta," cetusnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berjanji akan menyelesaikan permasalahan
tersebut.
"Jadi ketika ada ini, kita akan lakukan, kita bersurat kepada Kementerian Tenaga Kerja. Kita
mengatakan formula ini tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta," pungkasnya. (Asp).
344