Page 81 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 81
ANIES BERGEMING REVISI UMP 2022, PENGUSAHA NGADU KE DPRD DKI!
Jakarta, - Kalangan pengusaha memberi sinyal bakal segera mengajukan gugatan ke Peradilan
Tata Usaha Negara (PTUN) terkait revisi upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022
ini.
Saat ini, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta sedang mempersiapkan berbagai
hal sebagai langkah hukumnya. Namun, langkah politik pun akan dilakukan termasuk mengadu
ke DPRD DKI Jakarta.
"Masih, kita tidak seperti makan cabe, mesti bener, dari sisi mana gugatnya, kita harus benar,
nggak terburu-buru, masih ada waktu, nggak harus besok, atau lusa karena masih ada waktu.
Tapi kalau besok jadi, beres, form, kita jalan (menggugat), kan kita banyak, saling ngasih
masukan, memang perlu beberapa data diperlukan, tapi sudah pasti gugatan," kata Wakil Ketua
Apindo DKI Nurjaman kepada Senin (3/1/21).
Sembari menunggu gugatan terealisasi, kalangan pengusaha juga tidak menutup kemungkinan
dengan peluang untuk mengadukan persoalan ini kepada DPRD DKI Jakarta. Namun, hingga kini
belum ada panggilan resmi terkait persoalan ini.
"Berbagai langkah, cara akan kita lakukan termasuk bila diperlukan langkah audiensi dengan
DPRD atau dipanggil DPRD, karena DPRD harus seimbang jangan hanya pemerintah dimintai
info, tapi kami nggak dimintai info, tapi sampai sekarang belum berkirim surat atau bertanya
lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, yakni pada 27 Desember 2021, Komisi B DPRD DKI sudah memanggil Pemprov DKI
dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertrans) untuk membahas
kisruh penetapan UMP. Namun, dari sisi seberang yakni pengusaha belum juga diminta
keterangan.
"Perusahaan di DKI punya kontribusi banyak, 2 tahun tidur karena Covid-19, pertumbuhan
ekonomi minus 8%, kehadiran pengusaha itu penting. Kita berharap dewan juga jangan hanya
1 pihak. Terkadang statemen ke anggota dewan nggak sampai, atau nggak balance karena
terima dari satu pihak aja, makanya kami tanya, kan itu fungsi pengawasan dewan,"
tanyanya.(hoi/hoi).
80