Page 150 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 05 AGUSTUS 2019
P. 150

Ketua Dewan Pengarah Gerakan Nasional SDM Indonesia Kompeten (GNIK) Ahmad
               S. Ruky; dan Yunus Tryonggo, selaku Inisiator GNIK.

               Khairul Anwar mengatakan pentingnya peran praktisi SDM dalam mengatasi
               problem missmatch ketenagakerjaan di Indonesia, salah satunya terkait dengan
               relevansi kompetensi SDM dengan permintaan di pasar kerja/dunia industri.

               "Karena itu, bagaimana membangun ekosistem ketenagakerjaan bisa kondusif, dan
               bisa berkolaborasi dengan praktisi SDM. Pengakuan sertifikasi kompetensi kita akan

               lakukan dimulai dari para praktisi SDM, dan nantinya akan dirasakan para tenaga
               kerja kita, " kata Sekjen Khairul.

               Menurut Khairul, hal mendasar mendesak dilakukan yaitu melakukan perbaikan data
               ketenagakerjaan secara akurat. Langkah perbaikan itu sesuai dengan UU Nomor 7
               Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP).

               "Saya mendorong kepada GNIK bisa mensosialisasikan kepada perusahaan untuk
               melapor kondisi perusahaan melalui WLKP secara online. Saat ini baru 152ribu
               perusahaan yang baru melapor. Tanpa data valid, kita akan sulit inisiasi program
               yang benar-benar efektif, " katanya.

               Selain WLKP online yang outputnya akan menghasilkan data yang bisa digunakan
               oleh pemerintah pusat, maupun daerah, Kemnaker juga sedang mengembangkan

               sistem layanan masyarakat terutama kepada pencari kerja (pencaker) dalam
               pelayanan untuk mendaftar secara online.

               "Sehingga di masa depan, praktisi SDM akan mudah mengakses data-data tenaga
               kerja yang kompeten di bidangnya masing-masing. Tugas Kemnaker yakni
               mempertemukan supply and demand, " kata Sekjen Khairul Anwar.

               Sedangkan Dirjen Bambang Satrio Lelono menambahkan untuk memperluas
               pelaksanaan pemagangan di perusahaan, Binalattas sedang mengembangkan
               program dan skema pemagangan di sektor otomotif, pertanian, informatika,

               garmen, alas kaki, kecantikan, ketahanan pangan, UMKM, wirausaha dan aviasi.

               Bambang Satrio mengungkapkan pihaknya bersama Asosiasi Human Resources
               Organization (HRO) Perusahaan, Kadin, Apindo, GNIK dan Asosiasi Industri telah
               melakukan sosialisasi pola pemagangan ke perusahaan di berbagai wilayah. Dari
               sosialisasi tersebut terhimpun 2648 perusahaan yang bergerak di bidang
               manufaktur, perikanan, ritel dan pariwisata, perbankan menyatakan komitmen
               untuk mendukung program pemagangan yang dicanangkan Kemnaker.



                                                      Page 149 of 151.
   145   146   147   148   149   150   151   152