Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 05 AGUSTUS 2019
P. 28
Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(PPPA) dengan International Organization for Migration (IOM) dan Anggota Gugus
Tugas PP-TPPO Pusat menggelar rangkaian kegiatan Hari Anti Perdagangan Orang
Sedunia yang jatuh pada tanggal 30 Juli setiap tahunnya di Car Free Day Sudirman,
Jakarta Pusat pada Minggu (4/7/2019).
Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dari Tindak Pidana Perdagangan Orang
Tindak Kementerian PPPA, Destri Handayani ketika membuka acara tersebut
mengatakan, bahwa sosialisasi tersebut merupakan hal penting karena banyak
orang yang belum tahu mengenai perdagangan manusia.
Ia pun sempat bertanya dengan satu pengunjung acara tersebut mengenai modus
perdagangan manusia yang belakangan hangat dibicarakan.
Pengunjung acara tersebut, Karen, menjawab bahwa satu di antara modus
perdagangan manusia yang sedang tren antara lain pengantin pesanan.
"Yang lagi tren sekarang pengantin pesanan. Kalau saya tidak salah, modusnya
perempuan di Kalimantan Barat dan Jawa Barat ada yang ditawarkan hidup nyaman
dan enak di luar negeri dengan menikah dengan orang kaya. Ternyata mereka
dijebak tidak sesuai dengan yang diinginkan. Justru mereka di sana malah disuruh
kerja, dieksploitasi," kata Karen di Car Freeday Jalan Jenderal Sudirman Jakarta
Pusat pada Minggu (4/8/2019).
Destri pun mengapresiasi dan membenarkan jawaban Karen.
Ia mengatakan, satu di antara upaya untuk mencegahnya adalah dengan cara
melaporkan kepada puhak berwenang jika sudah ada tanda-tanda mencurigakan.
"Kita harus melapor kepada pihak berwenang, misalnya kalau di Polres, Polda, itu
ada unit PPPA, kita juga punya unit PTD, unit P2TP2, punya teman-teman LSM yang
punya kepedulian. Tidakharus korban yang melaporkan. Karena biasanya korban
malu untuk melapor. Ini adalah gerakan bersama," kata Destriani.
Saat acara Talkshow bersama tiga narasumber lain dari IOM, Solidaritas Perempuan,
dan Serikat Buruh Migran Indonesia, Destri mengatakan keluarga juga bisa dijerat
dengan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Perdagangan Orang jika
memang terbukti terlibat dalam proses perdagangan orang baik secara sadar atau
tidak.
"Hati-hati untuk keluarga juga. Sebenarnya kalau terbukti, keluarga juga bisa dijerat
dengan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007. Orang tua, suami, saudara. Kalau
dia terbukti menjadi rantai dari proses, cara, dan tujuan menyebabkan orang
tereksploitasi dia dianggap terlibat dalam proses itu. Karena ini sindikat. Sadar atau
tidak sadar bisa dijerat," kata Destri.
Page 27 of 151.