Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 4

INI ATURAN LENGKAP PEMBAYARAN THR 2021

              JAKARTA  --Surat  Edaran  (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan  Pemberian
              Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan telah
              terbit.  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah  mengatakan  pemberian  THR  Keagamaan
              merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha kepada pekerja. Pemberian THR
              Keagamaan  bagi  pekerja  merupakan  upaya  untuk  memenuhi  kebutuhan  pekerja/buruh  dan
              keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan.

              "Secara khusus, dalam masa pemulihan ekonomi ini, THR tentu dapat menstimulus konsumsi
              masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Ida dalam keterangan tertulis, Senin
              (12/4/21).

              Dalam  surat  edaran  tersebut,  Ida  menyatakan  SE  pelaksanaan  THR  berdasarkan  Peraturan
              Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
              Nomor  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  bagi  Pekerja/Buruh  di
              Perusahaan. Ida meminta perusahaan membayar THR Keagamaan paling lama 7 hari sebelum
              hari raya keagamaan.

              "Saya tekankan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan pekerja yang bersangkutan," tegas Ida.
              Pembayaran THR Keagamaan diberikan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 1
              bulan secara terus menerus atau lebih. THR Keagamaan juga diberikan kepada pekerja yang
              mempunyai  hubungan  kerja  dengan  pengusaha  berdasarkan  perjanjian  kerja  waktu  tidak
              tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.

              Terkait jumlah besaran, bagi pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus
              atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah. Sementara bagi pekerja yang
              telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan, THR
              diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 bulan kemudian
              dikali 1 bulan upah.

              Bagi pekerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian yang telah mempunyai masa kerja
              12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima selama 12
              bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              Sedangkan bagi pekerja yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan
              dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja. Selanjutnya,
              dalam  SE  juga  dijelaskan  bagi  perusahaan  yang  masih  terdampak  pandemi  COVID-19  dan
              berakibat tidak mampu memberikan THR Keagamaan tahun 2021 sesuai waktu yang ditentukan
              dalam  peraturan  perundang-undangan,  Ida  meminta  Gubernur  dan  Bupati/Wali  kota  agar
              memberikan  solusi  dengan  mewajibkan  pengusaha  melakukan  dialog  dengan  pekerja/buruh
              untuk mencapai kesepakatan yang dilaksanakan secara kekeluargaan dan dengan itikad baik.

              "Kesepakatan tersebut dibuat secara tertulis dan memuat waktu pembayaran THR Keagamaan
              dengan  syarat  paling  lambat  dibayar  sampai  sebelum  Hari  Raya  Keagamaan  tahun  2021
              pekerja/buruh yang bersangkutan," kata Ida.

              Ida  mengatakan  kesepakatan  mengenai  waktu  pembayaran  THR  keagamaan  tersebut  harus
              dipastikan tidak sampai menghilangkan kewajiban pengusaha untuk membayar THR keagamaan
              tahun  2021  kepada  pekerja/buruh  dengan  besaran  sesuai  ketentuan  peraturan  perundang-
              undangan.





                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9