Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 FEBRUARI 2021
P. 15

Perempuan Pro Demokrasi (SA KPPD) meluncurkan tanggal 15 Februari sebagai Hari Pekerja
              Rumah Tangga (PRT) Nasional (Kompas, 16 Februari 2007).
              "Dua  puluh  tahun  berlalu,  tetapi  kasus  kekerasan  dan  perbudakan  terhadap  PRT  terus
              bertambah," ujar Lita Anggraini, Koordinator Nasional JALA PRT, Senin (15/2/2021), tepat pada
              Hari PRT Nasional Ke-14 Tahun 2021.

              JALA PRT mencatat, dalam tiga tahun sejak 2018 hingga 2020 terjadi 1.743 kasus kekerasan
              terhadap  PRT.  Sebanyak  62  persen  adalah  multikasus,  mulai  dari  kekerasan  psikis,  fisik;
              ekonomi, hingga perdagangan orang.

              Selama masa krisis pandemi Covid-19, menurut Lita, PRT sebagai warga negara dan pekerja
              juga luput dari perhatian dan subsidi pemerintah. Sebanyak 82 persen PRT hingga kini tidak bisa
              mengakses jaminan sosial sebagai aspek dasar dalam kebutuhan hidup. Bahkan, sejumlah PRT
              kini terancam hidupnya dalam krisis pangan dan papan.

              Perundangan

              Selain mengenang peristiwa penyiksaan PRT anak, Hari PRT Nasional 2021 juga menjadi refleksi
              betapa panjangnya perjuangan PRT melalui Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja
              Rumah Tangga (RUU PPRT). Sekitar 17 tahun berlalu, hingga kini proses legislasi RUU PPRT tak
              kunjung dituntaskan Dewan Perwakilan Rakyat.

              Perjalanan RUU PPRT hingga kini masih menanti kepastian dari DPRm untuk ditetapkan sebagai
              salah satu Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2021.

              Lebih  dari  4,2  juta  PRT  di  Indonesia  adalah  bagian  warga  negara  yang  bekerja  menopang
              perekonomian keluarganya dan penopang jutaan rumah tangga pemberi kerja. Namun, mereka
              bekerja dalam situasi tidak layak, rentan kekerasan, eksploitasi, dan perbudakan modern.
              Namun, asa terus dijaga. Maka, saat memperingati Hari PRT Nasional 2021 di semua akun media
              sosial dari organisasi yang tergabung dalam JALA PRT pun terkirim pesan "Nyalakan Api dalam
              Hati, Usir Segala Kelam". Komnas Perempuan bersama organisasi/aktivis jaringan perlindungan
              perempuan dan anak mendesak DPR dan pemerintah segera mewujudkan UU PPRT.

              Kita bisa belajar dari pengalaman baik perlindungan PRT di Filipina yang memiliki UU PPRT (Batas
              Kasambahay) dan Konvensi ILO 189 yang mengakui pekerja sehingga mereka mendapatkan
              hak-haknya,  termasuk  hak  dasar  jaminan  sosial  kesehatan  dan  ketenagakerjaan.  Bahkan,  di
              masa  pandemi,  PRT  Filipina  bisa  mendapatkan  subsidi  dari  pemerintah  untuk  kehilangan
              pekerjaan dan upah yang dipotong.

              Komnas  Perempuan  melalui  para  komisioner,  yakni  Mariana  Amiruddin,  Theresia  Iswarini,
              Satyawanti  Mashudi,  Tiasri  Wiandani,  dan  Andy  Yentriyani,  juga  menyatakan  perlu  adanya
              kebijakan afirmatif untuk menyejahterakan PRT. Dengan memberikan perlindungan pada PRT,
              Indonesia menjadi bangsa yang lebih bermartabat.

              (SONYA HELLEN SINOMBOR)













                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20