Page 100 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2021
P. 100

penangguhan upah, " ujar Dinar menjawab pertanyaan Tempo usai Forum Dialog Lembaga Kerja
              Sama Tripartit di Hotel Lemo, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis, 15 September 2021.


              UMK 2021, PERUSAHAAN DILARANG TANGGUHKAN UPAH PEKERJA

              TEMPO.CO,  Tangerang-  Direktur  Hubungan  Kerja  dan  Pengupahan  Kementerian
              Ketenagakerjaan  Dinar  Titus  Jogaswitani,  meminta  seluruh  perusahaan  tidak  melakukan
              penangguhan upah pekerja pada UMK 2021 mendatang.
              Karena, kata Dinar, ketentuan tersebut telah diatur dalam Undang undang nomor 11 Tahun 2020
              tentang Cipta Kerja. "Tidak ada lagi perusahaan yang melakukan penangguhan upah, " ujar
              Dinar menjawab pertanyaan Tempo usai Forum Dialog Lembaga Kerja Sama Tripartit di Hotel
              Lemo, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis, 15 September 2021.
              Dinar mengatakan mekanisme penentuan besaran upah dalam UU Cipta Kerja menggunakan
              formula yang berbeda yaitu berdasarkan dua pilihan pertumbuhan ekonomi atau inflasi mana
              yang tinggi.

              Ketentuan  ini,  kata  Dinar  berbeda  dengan  UU  Ketenagakerjaan  No  13  Tahun  2003  yaitu,
              perusahaan  bisa  menangguhkan  upah  pekerja  jika  tidak  mampu.  "Di  UU  Ciptaker  ini  semua
              perusahaan dianggap mampu," kata dia.

              Tidak ada penangguhan upah lagi bagi perusahaan, menurut Dinar, karena saat ini sudah ada
              pengendali batas atas dan batas bawah dalam penetapan UMK. "Diharapkan seluruh Provinsi
              dan Kota upahnya bisa dikendalikan. Kenaikan upah tidak akan setinggi dulu," ujarnya.

              Dinar  mengimbau  agar semampunya  perusahaan  membayar  upah  pekerja  apalagi  di tengah
              pandemi Covid-19 seperti ini. "Apalagi bagi perusahaan yang tidak terdampak Covid-19. "

              Masalah pembayaran upah menjadi pemicu tingginya angka perselisihan hubungan industrial di
              Kabupaten  Tangerang  selama  pandemi  Covid-19.  Berdasarkan  Data  Disnaker  Kabupaten
              Tangerang selama 2020 atau sepanjang Pandemi Covid-19 tercatat 326 kasus perselisihan kerja.

              Jumlah ini meningkat 12,4 persen dibandingkan 2019 dengan 290 kasus perselisihan hubungan
              industrial. Adapun periode Januari-September 2021 jumlah angka perselisihan kerja tercatat 163
              kasus.  "Masih  tingginya  tingkat  perselisihan  di  Kabupaten  Tangerang  menyebabkan  perlu
              perhatian khusus untuk menyelesaikan perselisihan tersebut," ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas
              Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Beni Rachmat.

              Menurut  Beni,  langkah  awal  untuk  menekan  angka  perselisihan  adalah  mendorong  agar
              perusahaan  mengesahkan  Peraturan  Perusahaan  (PP)  dan  mendaftarkan  Perjanjian  Kerja
              Bersama (PKB). "Dua hal ini bisa menekan angka perselisihan HI," kata Beni.

              Sayangnya,  hingga  saat  ini  baru  sedikit  perusahaan  yang  telah  mengesahkan  PP  dan
              mendaftarkan  PKB.  Dari  6.526  perusahaan  yang  ada  di  Kabupaten  Tangerang,  baru  243
              perusahaan yang mengesahkan PP dan 31 yang mendaftarkan PKB.

              Hal inilah, kata Beni yang mendorong Disnaker menyelenggarakan forum dialog sebagai ajang
              sosialisasi.  "Dari  1  September  2021  kami  telah  menerapkan  pelayanan  pengesahan  dan
              pendaftaran PKB dengan cara online melalui PPKB.Kemnakaer.go.id."





                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105