Page 163 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2021
P. 163
Hal itu disampaikan Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo saat membuka Diseminasi
Jaminan Sosial Nasional Sektor Informal/Mandiri yang diselenggarakan di UPT Balai Latihan Kerja
Disnakertrans Jatim di Surabaya, kemarin.
Himawan mengatakan, kalau kegiatan seperti diseminasi harus selalu dilakukan, agar banyak
pekerja informal semakin tercover. Mengikuti menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan merupakan
hal yang menguntungkan.
“Kegiatan diseminasi ini sangat bagus dan kami ingin nantinya kegiatan bisa berlangsung setiap
bulan. Kami yakin pekerja informal juga tidak banyak mengetahui hadirnya BPJS
Ketenagakerjaan,” katanya.
Sementara, Asisten Deputi Bidang Pelayanan BP Jamsostek Jatim, Cahyaning Indriasari
mengatakan, mengikuti BPJS baik kesehatan dan Ketenagakerjaan tidak akan mengganggu
keuangan keluarga jika tertimpa musibah.
“Jika BPJS Kesehatan mengkover kesehatan saja, beda dengan BP Jamsostek yang kini memiliki
lima program. jadi pekerja bisa ikut program mana saja dalam BP Jamsostek,” katanya.
Kadisnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo bersama Asisten Deputi Bidang Pelayanan BP
Jamsostek Jatim, Cahyaning Indriasari berfoto bersama penerima santunan dari BP Jamsostek
Jatim di UPT BLK Disnakertrans Jatim di Surabaya.
Untuk pekerja informal, lanjutnya, jika tertimpa musibah tatkala perjalanan membeli bahan maka
sudah dikategorikan bekerja dan patut mendapatkan perlindungan dari BP Jamsostek.
Di Jatim, kata Cahyaning, ada 95671 badan usaha yang sudaj turut BP Jamsostek, dengan jumlah
3,34 juta pekerja. Untuk penerima manfaat santunan di Jatim hingga Agustus 2021 sudah
mencapai 28.443 kasus yang sudah diserahkan. “Di Jatim, jumlah penduduk sebanyak 29 juta
lebih. Berarti aisanya belum tahu dan tidak turut dalam program BP Jamsostek,” ujarnya. (rac)
162