Page 191 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2021
P. 191
Modus Operandi tersangka melakukan perekrutan, penampungan, pengurusan hingga
pemberangkatan PMI ke luar negeri tanpa dilengkapi dokumen resmi melalui pelabuhan
ilegal/tikus, dengan iming-iming mendapatkan gaji yang besar, sehingga para korban merasa
tergiur dan percaya atas apa yang telah dijanjikan oleh pelaku hingga para korban berniat
melakukan proses keberangkatan untuk bekerja di Malaysia tanpa mengetahui bagaimana
prosedur keberangkatan yang resmi untuk dapat bekerja di Malaysia sebagai PMI. Jelas Wadir
Reskrimum Polda Kepri AKBP Donny Siswoyo,S.I.K.,M.H.Li.
Para tersangka telah melakukan pemberangkatan PMI illegal sebanyak 4 kali dengan keuntungan
yang berbeda-beda, paling besar bisa mendapatkan keuntungan sebanyak Rp.6.000.000.-
(Enam Juta Rupiah) dan paling kecil Rp.1.500.000.- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Adapun
7 (tujuh) orang korban yang berhasil diselamatkan oleh Dit Reskrimum Polda Kepri terdiri dari 1
(satu) orang laki-laki dan 6 (enam) orang perempuan berasal dari Cianjur, Purwakarta, Tegal
dan Indramayu. Ujar Wadir Reskrimum Polda Kepri AKBP Donny Siswoyo,S.I.K.,M.H.Li.
"Barang bukti yang berhasil diamankan adalah 4 (empat) unit handphone, 1 (satu) bundel
boarding pass korban, 1 (satu) unit kapal boat mesin tempel 200 PK 2 (DUA) unit dan 1 (satu)
unit mobil avanza warna putih." Tutur Wadir Reskrimum Polda Kepri AKBP Donny
Siswoyo,S.I.K.,M.H.Li.
"Adapun pasal yang dipersangkakan adalah dugaan tindak pidana orang perseorangan dilarang
melaksanakan penempatan Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri tanpa memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 81 dan pasal 83 Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Jo pasal 55 KUHP dengan
ancaman paling lama 10 (sepuluh) tahun penjara dan denda paling banyak Rp.15.000.000.000.-
(lima belas miliar rupiah)." Tutup Wadir Reskrimum Polda Kepri AKBP Donny
Siswoyo,S.I.K.,M.H.Li. (RB).
190