Page 70 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2021
P. 70

PEMKOT PALU SIAP MULAI PELATIHAN BAHASA ASING TENAGA KERJA KE JEPANG

              Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah siap memulai pelatihan bahasa asing ditandai dengan
              peluncuran  aplikasi  "Pera  Pera"  sebagai  kamus digital panduan  bagi  calon  tenaga  kerja  asal
              daerah  itu  magang  ke  Jepang  oleh  Kementerian  Ketenagakerjaan  melalui  program  Specified
              Skilled Workers (SSW).

              "Rangkaian ini adalah hal yang sangat vital karena berkaitan dengan bahasa dan budaya negeri
              Sakura, oleh karena itu wajib dipelajari karena menjadi syarat utama bekerja di sana," kata Wali
              Kota Palu Hadianto Rasyid saat menghadiri peluncuran program pelatihan bahasa Jepang bagi
              pencari kerja asal Palu di Palu, Kamis.

              Menurut dia, upaya Pemkot menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk mengisi
              peluang kerja ke luar negeri melalui peningkatan kapasitas bahasa dan budaya, selain itu juga
              dalam rangka program mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

              Yang  mana, kegiatan  itu  bekerja  sama  dengan  penyelenggara pelatihan  bahasa  Jepang  ISO
              dengan aplikasi Pera Pera.

              "Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Ketenagakerjaan yang selalu
              memberikan  arahan  dalam  membantu  memfasilitasi  peluang  kerja  ke  luar  negeri,"  katanya
              menambahkan.

              Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto menjelaskan, pelatihan
              bahasa asing dimulai pada tanggal 18 September hingga November lewat daring, lalu kegiatan
              tatap muka dilaksanakan seminggu sekali dalam rangka evaluasi.

              "Aplikasi  Pera  Pera  memuat  enam  tahapan,  dan  cara  kerjanya  sangat  sederhana.  Di  dalam
              aplikasi itu memuat seputar bahasa-bahasa teknis dalam dunia kerja khususnya perusahaan,"
              ungkap Setyo.

              Pada penghujung pelatihan tersebut, peserta akan melalui serangkaian ujian dan bila dinyatakan
              lulus, akan diberikan sertifikat sebagai lisensi.

              Setelah  tahap  penguasaan  bahasa,  selanjutnya  peserta  masuk  pada  tingkatan  pembekalan
              tentang  budaya  negara  tujuan  kerja.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  calon  pekerja  mengetahui
              kebiasaan orang-orang di negara tersebut.

              "Setiap  negara  tentu  memiliki  kebudayaan  masing-masing.  Nah,  melalui  pembekalan
              kebudayaan ini penting, agar tenaga kerja kita patuh terhadap aturan-aturan negara tujuan,"
              demikian Setyo.






















                                                           69
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75