Page 338 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 338

"Nanti akan diusulkan, memang kita usulkan ke provinsi. Nanti keputusan dari provinsi," ujar
              Idris di Balai Kota Depok, Rabu (24/11/2021) siang.
              Idris  menyebutkan,  usulan  besaran  UMK  disesuaikan  dengan  keinginan  dari  serikat  buruh.
              Aspirasi buruh terkait besaran UMK 2022 akan disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

              "Nanti bagaimana keputusan provinsi kita akan ikut keputusan provinsi," lanjut Idris.

              Sementara itu, Ketua Federasi Serikat Buruh Makanan Minuman Pariwisata Restoran dan Hotel
              (FSB KAMIPARHO), Rudi Kurniawan mengatakan, besaran rekomendasi kenaikan UMK Depok
              sebesar 5,34 persen.

              Menurut dia, rekomandasi tersebut adalah anjuran dari serikat buruh.

              "Yang kami butuhkan adalah kesepakatan antara Dewan Pengupahan. Karena kalau itu hanya
              anjuran dari serikat pekerja, itu akan sangat lemah posisinya. Jadi ada kemungkinan besar di
              provinsi itu akan dibatalkan dan akan tetap menggunakan PP 36," kata Rudi dalam keterangan
              yang diterima, Rabu sore.

              Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok memastikan akan ada kenaikan UMK Depok Tahun 2022.

              Keputusan besaran kenaikan UMK tersebut masih menunggu keputusan dari Wali Kota Depok.

              Menurut  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Kota  Depok  Mohammad  Thamrin,  terdapat  sejumlah
              pertimbangan yang menentukan kenaikan UMK.

              Salah  satunya,  perhitungan  UMK  berdasarkan  formula  yang  terdapat  dalam  Peraturan
              Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Setiap  tahun  pasti  ada  kenaikan.  Namun,  untuk  tahun  ini  tidak  besar,  karena  terdapat
              perbedaan aturan dari tahun sebelumnya," tambah Thamrin.
              Ia  menjelaskan,  untuk  penetapan  UMK  saat  ini  berdasarkan  formula  yang  terdapat  dalam
              Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Undang-undang
              (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              Sebelumnya  formula  penetapan  UMK  menggunakan  PP  Nomor  78  Tahun  2015  tentang
              Pengupahan dan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

              Thamrin melanjutkan, selain formula dari PP tersebut juga terdapat pertimbangan dari BPS.

              Di antaranya, rata-rata pendapatan per kapita, biaya konsumsi setiap rumah tangga dan anggota
              rumah tangga yang bekerja di setiap rumah.




















                                                           337
   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343