Page 29 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 APRIL 2019
P. 29
pemerintah Jordania ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena program ini tidak
selalu ada setiap tahun.
Untuk itu, bagi semua WNI yang memiliki masalah pelanggaran imigrasi di Jordania
harus segera "memutihkan" statusnya.
Hampir semua pekerja migran telah berdomisili di Jordania lebih dari delapan tahun.
Repatriasi ini adalah bentuk kehadiran negara dalam upaya perlindungan WNI di luar
negeri.
"Dengan adanya program amnesti, KBRI menargetkan setidaknya 50 persen WNI
yang berstatus ilegal dapat kita bantu pulangkan," ujar Dubes Andy.
Menurut catatan KBRI, seluruh pekerja migran yang dipulangkan melalui program
amnesti ini adalah perempuan.
Sejak program amnesti ini diumumkan, jumlah pekerja migran bermasalah yang
mendaftarkan diri ke KBRI terus bertambah setiap hari. Sejauh ini, jumlah yang telah
mendaftar dan akan difasilitasi kepulangannya lebih dari 100 orang.
Kebijakan amnesti ini diharapkan dapat menjaring seluruh WNI yang bermasalah
terhadap pelanggaran izin tinggal di Jordania, termasuk mereka yang memiliki anak
hasil dari hubungan tidak resmi.
KBRI telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan beberapa instansi pemerintah
terkait agar bisa membantu legalisasi dan kepulangan anak-anak tersebut ke
Indonesia.
"KBRI Amman akan terus berusaha menjaring sebanyak mungkin WNI untuk
memanfaatkan program amnesti ini. Kita telah menyebarluaskan pengumuman di
berbagai media sosial dan elektronik untuk mengimbau para pekerja migran yang
bermasalah, termasuk para kafeel atau majikan yang mempekerjakan mereka, untuk
memanfaatkan program ini seoptimal mungkin," tutur Dubes Andy.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani Editor: Azizah Fitriyanti COPYRIGHT (c)2019 .
Page 28 of 89.