Page 28 - Buku Ajar Teknik Kehandalan 6 Okt 2022
P. 28

Salah satu contoh penerapan Autonomous Maintenance dalam industri
            adalah  checklist  kontrol  perawatan  mesin/fasilitas  kerja.  Checklist
            Kontrol  Perawatan  mesin/Fasilitas  Kerja  ini  dilakukan  sebelum
            karyawan  tersebut  melakukan  aktivitas  kerja,  sehingga  dapat
            meminimasi  kerusakan  produk  atau  kerusakan  mesin.  Berikut  ini
            merupakan contoh checklist perawatan mesin  di industri.


            2.3 Overall Equipment Effectiveness
                 Overall equipment effectiveness (OEE) adalah suatu istilah yang
            digagas oleh Seiichi Nakajima di tahun 1960 untuk mengukur tingkat
            efektivitas  proses  produksi.  Gagasan  ini  didasarkan  pula  pada
            pemikiran  yang  dicanangkan  oleh  Harrington  Emerson  terkait
            efisiensi kerja. Namun adapula pendapat dari Davis yang menjelaskan
            bahwa  OEE  merupakan  suatu  efisiensi  keseluruhan  struktur  yang
            dihasilkan  dari  nilai  perhitungan  ketersediaan,  efisiensi  kinerja  dan
            tingkat kualitas suatu produk.
                OEE adalah suatu perhitungan yang dilakukan guna menentukan
            nilai efektivitas mesin atau peralatan yang tersedia. OEE adalah salah
            satu  metode  yang  tersedia  di  dalam  Total  Productive  Maintenance
            (TPM). Sebagai aturan, maka OEE dapat digunakan sebagai indikator
            untuk  performa mesin  atau  sistem.  Tujuan  utama  dari  OEE  adalah
            untuk menilai kinerja sistem pemeliharaan. Dengan demikian, metode
            ini bisa digunakan untuk memeriksa ketersediaan pada mesin ataupun
            sistem,  efisiensi  produksi,  dan  juga  kualitas  produksi  mesin  atau
            sistem perusahaan.
                Beberapa manfaat OEE secara umum ialah:

            1.  Mampu  mengidentifikasi  kendala  atau  kemacetan  pada  sistem,
               perangkat, atau mesin perusahaan.
            2.  Mampu mengidentifikasi seluruh kerugian produktivitas.
                                          28
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33