Page 12 - BAHAN AJAR ALIFAH BENINDA DESFI 19129312_FIX
P. 12
Salah seorang warga Batang Arau, Yusfita Dame mengatakan, ia dan
sejumlah tetangganya mulai mengalami kesulitan air bersih sekitar sebulan
terakhir. Kondisi ini dipicu cuaca panas yang berlangsung sejak awal 2021.
”Biasanya kami ambil air dari mata air di atas bukit dan sumur dekat
masjid.Namun, sekarang kering semua karena cuaca panas,” kata Yusfita di sela-
sela mengambil air bersih yang disalurkan BPBD Kota Padang, Selasa siang
(16/2/2021)
Menurut Yusfita, rumahnya tidak punya sumur karena berada di lokasi yang
relatif tinggi. Sementara jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Padang tidak menjangkau lokasi tersebut. Ia pun mengalami kesulitan air bersih
hampir setiap tahun.
Ada juga salah seorang warga batang arau lainnya Darmawis (50)
mengatakan hal senada. Ia dan keluarganya mulai mengalami krisis air bersih dua
pekan terakhir. Mata air di bukit, tempat Darmawis mengambil air, hampir kering
dan berwarna kuning sehingga tidak layak konsumsi. ”Sudah 25 hari hujan tidak
turun. Turun pun itu sebentar,” kata Darmawis.
Darmawis menjelaskan, mata air di bukit merupakan sumber air untuk
memasak dan minum keluarganya. Sementara untuk mandi dan mencuci, pasokan
air didapat dari sumur bor tetangga dengan membayar Rp 70.000 per bulan. Air
sumur bor itu masih ada, tetapi tidak jernih dan perlu disaring. ”Saya berharap
Pemkot Padang terus membantu menyalurkan air bersih untuk kami sampai
kekeringan ini berakhir,” kata Darmawis
5