Page 29 - Rss Edisi 6 - 2023
P. 29

12 – Belajar Doa Benar











                 Kadang kala ketika masalah hidup terasa menekan, kita malah berhenti berdoa. Ketika merasa bahwa
          jawaban atas doa kita terlalu lama diberikan, kita berhenti menantikan campur tangan Tuhan dalam hidup
          kita. Perumpamaan ini diberikan pada kita agar kita tidak patah semangat dalam berdoa. Bukan dengan

          berpangku tangan melainkan dengan melipat tangan, berdoa.

                 Namun permasalahannya adalah ketika orang berdoa kepada Tuhan dan Ia tidak menjawab, serta
          tidak bertindak apa-apa, maka hatinya tergoda untuk memutuskan tidak perlu  memohon kepada Tuhan,
          karena Ia tidak memperhatikan. Namun perintah Kristus sangat jelas, yaitu bahwa kita harus berdoa dengan

          tidak jemu-jemu. Berhenti berdoa berarti kita meragukan kebaikan dan pemeliharaan Tuhan.

                 Tuhan  mendengar  doa  yang  benar.  Saat  kita  berdoa  demi  kebenaran  Tuhan  ditegakkan, Ia  pasti
          menegakkannya demi nama-Nya dan demi kebaikan kita. Saat kita berdoa dengan percaya bahwa Dia adil

          dan penuh kasih, maka akan terjadilah kenyataan itu dalam hidup kita. Maka jangan pernah meragukan
          Tuhan, senantiasa tekunlah berdoa dengan tujuan dan motivasi yang benar seturut kehendak-Nya.

                 Oleh karena itu kita harus belajar berdoa dengan benar, yaitu doa yang berkenan di hadapan-Nya.




                 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau
          kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. ( 1 Yohanes 5 ayat 14 )




                                                                                                                                       29
   24   25   26   27   28   29   30   31