Page 43 - E-Modul Teks Drama
P. 43

(Sumber: Jakob Sumardjo, Ikhtisar Sejarah Teater Barat, hlm. 16)
                                                               Gambar 1.2
                                                     Gedung Teater Drama-drama Romawi



                     Dalam perkembangan selanjutnya, pergeseran-pergeseran mulai terjadi. Berangkat
                  dari sebuah upacara keagamaan menjadi seni berbicara yang enak ditonton. Intonasi
                  untuk  memperoleh  efek vitas  komunikasi  mulai  diper mbangkan,  sehingga
                  melahirkan dua kecenderungan besar. Di satu pihak menekankan seni berbicara yang
                  sarat dengan musik, dan nyanyian sebagai elemen utamanya, di pihak lain muncul pula
                  bentuk seni berbicara yang hanya mengandalkan dialog sebagai elemen utamanya.

                  Yang pertama hingga sekarang kita sebut sebagai opera. Sementara yang kedua kelak
                  kita kenal sebagai drama. Dua kecenderungan besar itu terus berkembang. Kata drama
                  terus bertahan ar nya, tetapi kata teater melebar ar nya. Kata teater masih tetap
                  diar kan  sebagai  susunan  tempat  pementasan  berlangsung,  tetapi  juga  dapat
                  dipergunakan  untuk  menunjukkan  sebuah  kejadian  atau  peris wa  yang  sedang
                  berlangsung. Dengan memakai kata teater, kita mampu mengetahui seluruhwarisan
                  budaya  drama  sebagai  jenis  sastra  termasuk  di  dalamnya  bentuk  pementasan

                  pantomim, pertunjukan rakyat, wayang kulit, wayang golek, monolog, dan kabaret
                  (Judiaryani, 2002: 2). Bahkan dalam masa sekarang kata teater pemakaiannya lebih
                  luas lagi. Dapat dipergunakan untuk menyebut pertunjukan atau tempat-tempat yang
                  terkait dengan film, radio, dan televisi.
                     Oleh  karena  itu,  dapat  disimpulkan  bahwa  is lah  “drama”  lebih  sempit
                  penggunaannya daripada is lah “teater”. Dalam penger annya yang paling umum
                  drama adalah se ap karya yang dibuat untuk dipentaskan di atas panggung oleh para











                                                                                                     36
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48