Page 3 - Riset Awal - Irene Winsome 315160073
P. 3
TGA 8.30 / Irene Winsome – 315160073
The Future Dwelling Based on Today
Dwelling dari kata “dwell” yang merupakan kata kerja dalam Bahasa inggris yang diterjemahkan sebagai
tinggal, bermukim, atau berhuni. Sedangkan “Dwelling” sendiri merupakan kata benda yang bermakna
hunian. Dalam KBBI, hunian berarti tempat tinggal, kediaman (yang dihuni). Dwelling dapat diartikan sebagai
tempat untuk mendapatkan ketenangan, dan tempat untuk tinggal. Menurut kamus Persia, kata “Dwelling”
merupakan tempat untuk hidup, rumah, tempat untuk berdiam dan tenang. Tempat tinggal yang layak harus
memenuhi beberapa faktor yaitu: nyaman, layak, aman, stabil secara struktur, mempunyai pencahayaan,
ventilasi, lingkungan, dan kesehatan yang baik, serta dapat diakses dan mempunyai akomodasi yang baik.
Semua faktor ini dapat dipenuhi sesuai dengan status ekonomi (Shidfar, 2013)
Sebuah Dwelling (hunian) merupakan sebuah tempat dimana penghuninya akan kembali, tempat dimana
penghuninya merasa nyaman. Konsep Dwelling (hunian), selain berupa tempat fisik, termasuk tempat tinggal,
juga ada fasilitas, dan layanan yang diperlukan untuk kesejahteraan keluarga, dan juga program kerja,
Pendidikan, dan perawatan kesehatan untuk orang-orang. Kebutuhan lain yang harus dipenuhi sepertim sistem
ventilasi, pencahayaan, fasilitas utama seperti air, pengolahan sampah, dan kualitas yang tepat dari
lingkungan. Dari seluruh penjelasan itu dapat disimpulkan definisi Dwelling bukanlah unit hunian tetapi
keseluruhan tempat tinggal. Unit hunian merupakan ruang yang terdiri dari dapur, kamar, toilet pribadi yang
merupakan satu kesatuan atau bagian dari bangunan tempat tinggal dan memiliki akses keluar masuk pribadi
ke jalan atau tangga ataupun koridor umum.
Masyarakat pedesaan cenderung berpikir bahwa hidup di perkotaan lebih nyaman dan maju. Hal ini membuat
banyaknya masyarakat pedesaan yang pindah ke kota. Trend masyarakat untuk bermigrasi dari desa ke
perkotaan, menambah jumlah penduduk di perkotaan. PBB memperkirakan bahwa 68% dari penduduk dunia
akan tinggal di daerah perkotaan pada tahun 2050 (Cerro, 2019). Hal ini menyebabkan tingginya populasi di
perkotaan. Tingginya populasi di perkotaan menyebabkan tidak tersediaannya kebutuhan pokok seperti
sandang, pangan, dan papan. Peningkatan populasi yang tidak diseimbangi oleh ketersediaan lahan
menyebabkan munculnya pemukiman padat di kota-kota besar. Untuk menghindari hal itu, kota perlu
beradaptasi dengan peningkatan populasi, kota harus tetap dapat menampung penduduknya tanpa mengurangi
kualitas hidup penduduknya. Hal ini membuat tempat tinggal berubah menjadi lebih kecil dan efisien,
memungkinkan peningkatan kepadatan tanpa mengurangi ruang publik, terbuangnya energi, ataupun
menurunkan kualitas hidup penduduknya.
Makin padatnya perkotaan membuat naiknya harga landed house. Hal ini menyebabkan pembangunan
terdorong ke arah vertikal untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal di kota. Harga hunian vertikal juga tidak
bisa dikatakan terjangkau. Hal ini menyebabkan pengembangan unit hunian yang lebih kecil. Hunian juga
dibuat lebih efisien dengan menggabungkan ruang untuk aktivitas publik dari beberapa unit hunian untuk
digunakan bersama (Askin, 2018). Konsep hunian cohousing ditinggali oleh komunitas. Penghuni secara sadar
berkomitmen untuk hidup secara komunitas, sehinggal rancangan cohousing dibuat secara sadar mendorong
terciptanya interaksi sosial antar penghuni.
Tingginya populasi manusia tidak hanya berdampak pada kurangnya tanah untuk pembangunan. Hal ini juga
mempengaruhi konsumsi makanan, dan energi (Cerro, 2019). Permasalahan ini mendorong terwujudnya
hunian yang mandiri. Kata mandiri disini berarti menyediakan kebutuhan bagi penghuninya. Maka, dalam
desain hunian terdapat produksi dan penyaringan air, pembangkit listrik, dan pertanian yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan dari penghuninya. Lingkungan pertanian dibuat menarik sehingga banyak dari
konsumen dapat meningkatkan kualitas hidup masing-masing, melakukan pertanian.
Sumber Bacaan:
Askin, S. (2018). Sharing is Caring : Future Ways of Dwelling. Housing the Human (pp. 4-5). Berlin: Housing the
Human.
Cerro, C. (2019). The Future of Dwelling : Density. Transactions on Ecology and the Environment, 3-4.
Shidfar, S. (2013). The Difference Between Dwelling and Home in Architecture. International Journal of Computer
Science Issues, 239-240.