Page 3 - PERTEMUAN 2
P. 3
tuanmu. 22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katnya:
Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba
dua talenta. 23 Maka tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu,
hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung
jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagian tuanmu. 24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu
talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang
kecam dan menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang
memungut dari tempat dimana tuan tidak menanam. 25 Karena itu aku
takut dan pergi menyebunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: ini,
terimalah kepunyaan tuan. 26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat
dimana aku tidak menabur dan memungut dari tempat dimana aku tidak
menanam? 27 Kaerena itu sudah seharusnya uangku itu kau berikan
kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku
menerimanya serta dengan bunganya. 28 Sebab itu ambillah talenta itu
dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh
talenta itu. 29 Karena setiap orang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun
juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 30 Dan campakkanlah
hambayang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Setala menyimak teks kitab suci di atas, jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut:
1. Apa pesan dari teks kitab suci di atas?
2. Sebutkanlah 3 talenta/ kemampuan yang anda miliki?
3. Apa yang kalian lakukan/ buat dengan talenta / kemampuan yang anda
miliki sperti yang kalian sebutkan pada soal nomor 2.
Rangkuman:
Pada dasarnya setiap manusia dianugerahi oleh Tuhan dengan
berbagai kemampuan walaupun dengan kadar yang berbeda
antara satu dengan yang lain. Orang yang pandai dalam
pelajaran seperti matematika belum tentu terampil dalam
bidang Olah Raga, dan orang yang pandai dalam olah raga
belum tentu pandai dalam bernyanyi. Tidak ada orang yang
pandai dan terampil dalam segala hal.
Kenyataan semacam ini seharusnya menyadarkan setiap orang
bahwa disatu pihak setiap manusia mempunyai kemampuan,
tetapi dilain pihak dia mempunyai keterbatasan. Maka tugas
setiap orang adalah menemukan apa yang menjadi
kemampuannya, sertamenemukan juga keterbatasan.
Sikap yang bijak sana dalam menghadapi kemampuan dan
keterbatasan antara lain: kemampuan sebagia anugerah Tuhan,
diharapkan tidak menjadikan seseorang menjadi sombong atau
takabur, kemampuan harus ditingkatkan, dilatih terus menerus
agar semakin berkembang dan dapat dijadikan andalan Tuhan.
Sebaliknya keterbatasan jangan sampai membuat orang minder,