Page 19 - Black and White Modern Minimalist Business Woman Magazine Cover
P. 19
Kreasi Siswa PUISI
SEMUA TENTANG WAKTU
Detik, GURUKU
Terseok merangkak telusuri lentera
Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Bagai cahaya dalam gulita diri
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Bersama denyut nadi tak henti Ketika aku besar dan menjadi pintar
Kulihat dia begitu kecil dan lugu
Kutelusuri titian kehidupan Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Bersama bayang mimpi dalam khayal
Ataukah kini aku tak tahu
Tak acap berlari dalam angan dan angan Menghargai guru?
Mengejar asa yang telah digenggam dalam genggam
Menit,
Tak lagi semudah ingin
Tak lagi semudah harap MENUANG TABAH
Hidup dan belajar bagai permulaan Atas jajah yang berebut takhta
Awal yang katanya menjadi bekal Kuasa dengan nobat sementara
Hidup dan belajar bagai langkah titian Yang singgah tentu harus kembali pulang
Pundak kanan dan kiriku kini memikul bersama Tapi, mengapa kian tertantang?
Inti perjalanan dan raih asa tetaplah perjalanan
Mendiamkan suatu peta daratan
Jam,
Adalah kesempatan yang kadang membinasakan
Asa bagai penyemangat
Nyali yang ciut juga ketidakadilan direnggut
Harus berkata apa aku untuk berhenti melangkah
Ia yang menamatkan namanya
Banyak kurang dan kalah yang harus diubah
Pada sebuah nisan bersamaan dengan pejuang lain
Banyak perjalanan yang belum terjamah
Mengukir Indonesia tiada terbuai
Akhirnya hanya belajar dan belajar saja
Hanya perlu perlahan Seperti tombak memancang kedukaan
Karena semuanya hanya tentang waktu belaka Seperti pelarian tapi masih disegel keadaan
Sejauh kita memahami makna cita Maka, di tanah yang masih menyimpan air mata
Sebagaimana inginku aku tak tergesa Di situlah namanya takkan pernah alpa
Atas segala harap dan cita yang ada
Karena waktu ada untuk kupahami perlahan
Untuk diceritakan dalam setiap tumbuhnya
19
Hanya karena waktu dan belajar saja