Page 8 - Group E, Frendt (22291023), Dhia fakhirah Khairunnisa (22291019), Dewi Wulandari (22291011), Renita Zahari (22291014), Ita Purnamasari (22291032). Lima orang sahabat yang memiliki sifat yang sangat berbeda memutuskan untuk melakukan petualangan ke sebuah hutan yang terkenal dengan cerita mistis dan keindahan alamnya. Fani yang egois ikut terlibat karena tidak ingin melewatkan pengalaman yang mewah meski ia benci tempat yang kotor. Rani yang pemberani ingin sekali mencari tantangan baru. Bunga dengan pengetahuannya tentang alam siap mengamati setiap tanaman unik di sana. Shenina dengan keceriaannya turut serta menciptakan suasana yang menyenangkan meski ia takut gelap, dan Dika, pemimpin yang bijaksana, bertanggung jawab menjaga kekompakan di antara mereka. Saat memasuki hutan, mereka dihadapkan pada berbagai rintangan dan konflik internal, terutama antara Fani dan Rani. Dengan bantuan pengetahuan yang menarik tentang alam, keceriaan Shenina, dan kepemimpinan Dika, mereka harus belajar bekerja sama untuk melewati misteri dan teka-teki hutan. Perjalanan ini mengajarkan mereka bahwa perbedaan bisa menjadi kekuatan jika mereka bersatu.
P. 8

Bunga: (Sambil mengamati pohon di sekitar)


                               "Hm,  aku  penasaran  apakah  di  sini  ada  tumbuhan  yang  pernah  kubaca.

                               Katanya,  ada  tanaman  langka  yang  bisa  menyembuhkan  luka  di  daerah

                               sini."

                                (While observing the trees around)


                               "Hm, I wonder if there are any plants here that I've read about. He said,

                               there are rare plants that can heal wounds in this area."





                        Ketika ditengah hutan Fani mulai mengeluh lagi yang membuat fani kesal, dan itu
                        membuat Dika melerai pertengkaran itu


                        When in the middle of the forest Fani began to complain again, which upset Fani,
                        and that made Dika break up the quarrel


                        Fani: (mulai lelah, dan mengeluh)


                               "Kenapa kita nggak berhenti aja sebentar? Kalian nggak capek, apa? Lihat,

                               sepatuku udah penuh lumpur."

                                (mulai lelah, dan mengeluh)


                               "Kenapa  kita  nggak  berhenti  aja  sebentar?  Kalian  nggak  capek,  apa?

                               Lihat, sepatuku udah penuh lumpur."


                        Rani:  (Dengan nada kesal)


                               "Aduh,  Fani!  Bisa  nggak  sih  kamu  berhenti  ngeluh  sebentar  aja?  Kita
                               belum jauh, dan kalau kita berhenti terus, kapan nyampenya?"


                                (In an annoyed tone)


                               "Ouch, Fani! Can you stop complaining for a while? We are not far yet,

                               and if we stop going, when will it be?"




                                                                 8
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13