Page 4 - GGL INDUKSI MGMP
P. 4

Fungsi Transformator
     Transformator pada kehidupan sehari-hari memiliki jumlah daya listrik yang berbeda antara daya
     listrik di kumparan primer dan kumparan sekunder.


     Penyebab trafo tidak ideal sangat beragam, di antaranya adalah panas yang terjadi pada arus pusar
     yang muncul di inti besi lunak, panas pada setiap kumparan karena adanya hambatan di setiap pengantar,
     dan kebocoran fluks magnetik.

     Pada trafo, terdapat arus pusar yang masuk dan keluar dari inti besi. Arus pusar ini bisa merugikan,
     karena menyebabkan trafo kehilangan energi, daya, dan memunculkan panas. Hal itu menyebabkan
     perangkat elektronik bisa terbakar.
     Supaya kerugian tersebut bisa dihindari, maka trafo dibuat dari pelat-pelat logam yang berlapis dan di
     antara lapisan tersebut diberi isolasi. Hal ini akan mencegah arus pusar untuk tidak menembus pelat
     logam.


     Tidak semua arus pusar di trafo merugikan. Ada beberapa arus pusar yang menguntungkan, seperti setrika
     listrik, rem magnetik, dan tungku listrik.









         Hubungan Jumlah Lilitan, Tegangan dan Kuat Arus pada Trafo
         Perbandingan jumlah lilitan dengan tegangan pada trafo baik sekunder ataupun primer
         secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :




































        Pada kenyataannya tidak ada trafo yang ideal sehingga daya primer tidak sama dengan daya
        sekunder. Artinya terdapat daya yang hilang sehingga efisiensi dari trafo kurang dari 100%.
        Efisiensi dari trafo yang tidak ideal dapat dihitung dengan rumusan berikut ini :






                              Dengan ƞ adalah efisiensi trafo (%),

                              Pp adalah daya primer (watt)
                              Ps  adalah daya sekunder (watt).
   1   2   3   4   5