Page 7 - Selfpublishing NonFiksi
P. 7
3. Sharing dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda
Berbincang dengan banyak orang akan menimbulkan banyak ide tulisan
sekaligus mengetahui apa masalah utama dalam kehidupan rata – rata orang. Dari situ
bisa muncul ide untuk membuat buku yang menjadi solusi atas masalah tersebut.
Dengan membuat buku yang bisa menjawab permasalahan umum yang memang
sering terjadi, kemungkinan besar buku kita akan dilirik oleh pembaca. Dengan
diskusi akan terjadi tukar menukar pendapat dan transfer pemikiran dan ide. Dari
sinilah ide menulis bisa didapatkan. Selanjutnya kita bisa menuangkannya dalam
tulisan.
4. Menonton televisi dan mengikuti perkembangan berita di internet, surat
kabar dan media lainnya
Buku nonfiksi seringkali berangkat dari permasalahan besar yang terjadi di
masyarakat. Begitu banyak ide yang bisa muncul dari berbagai berita yang
ditayangkan setiap harinya. Asal kita jeli dan cerdas dalam mengemas sebuah buku
nonfiksi yang mengangkat permasalahan tersebut, bukan tidak mungkin, buku kita
akan terpajang di deretan buku best seller di toko – toko buku ternama. Menonton
acara di televisi dapat sedikit merefresh otak. Cabalah menonton hal-hal yang ringan
namun bermanfaat. Biasanya, ketika pikiran dan otak kita mulai merasakan
ketenangan maka secara otomatis seluruh bagian tubuh akan terasa lebih segar dan
tentu saja rileks. Nah, pada tahap inilah pikiran kita dapat dengan cepat menampung
semua pesan yang tersampaikan lewat acara-acara televisi yang kita tonton tadi. Dari
sini sering kali ide-ide untuk menulis mulai tergambar. Tinggal bagaimana kita bisa
merealisasikan gambaran-gambaran dipikiran tadi dapat dicurahkan melalui tulisan.
5. Observasi pengalaman hidup tokoh – tokoh sukses
Page 2