Page 15 - BULETIN 1228
P. 15
KOMISI VIII • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Diah Tolak Kekerasan & kita berharap itu
Diskriminasi Perempuan di Politik
tidak ada gitu loh.
kita enggak ingin ada
intimidasi atau ada
yang pelecehan gitu
baik fisik terhadap
perempuan di
dalam kontestasi
elektoral baik itu
sebagai pemilih
ataupun sebagai
kandidat ataupun
penyelenggara,”
tegasnya.
Diah Pilatoka
juga menjelaskan
jika kekerasan dalam
FOTO: MRI/PDT politik itu banyak
bentuknya kalau
undang-undang, tapi
Ketua Presidum Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI) Diah Pitaloka di dalam diskusi publik dalam perspektif
dan kampanye “Aksi Parlemen Menghentikan Kekerasan Terhadap Perempuan di Politik”, di selasar Gedung
Nusantara II, Senayan, Selasa (29/11). yang kita inginkan
adalah semua
etua Presidum dianggap tidak pantas menjadi proses demokrasi
Kaukus Perempuan pemimpin karena dia perempuan. yang mengedepankan sikap-sikap
Parlemen Republik Nah kita menolak itu karena tidak toleran terhadap kekerasan
Indonesia (KPP-RI) Diah juga mendiskreditkan karena dia termasuk pelecehan yang hari
K Pitaloka mendukung perempuan karena tubuhnya gitu ini banyak ditemukan kekerasan
gerakan menolak aksi kekerasan loh,” ungkap Anggota DPR RI yang terhadap perempuan.
terhadap perempuan dengan duduk di komisi VIII itu. “Deklarasi ini kita
mengedepankan segala bentuk anti Lebih lanjut Politisi PDI menyerukan berpandangan
kekerasan, termasuk juga kekerasan Perjuangan itu menjelaskan jika atau mendeklarasikan demikian
di ranah politik seperti sikap Kaukus Perempuan Parlemen menyatakan bahwa kita menolak
diskriminatif. Hal itu disampaikan RI tidak ingin nilai-nilai itu akan dan kita berharap ini akan jadi juga
di sela-sela diskusi publik dan terus hidup di dalam demokrasi didengar oleh masyarakat dan
kampanye “Aksi Parlemen kita yang secara prinsip adalah membuat masyarakat juga menjadi
Menghentikan Kekerasan Terhadap mengedepankan martabat setiap aware. Kedepannya langkah kami
Perempuan di Politik”, di selasar warga negara termasuk juga kita sebarkan di online masyarakat
Gedung Nusantara II, Senayan, perempuan. juga akan menyatakan pendapat
Selasa (29/11). “Kedua kita tidak mau juga ada dimana juga menjadi pendidikan
“Secara psikologis kan apa bentuk pelecehan atau kekerasan untuk masyarakat gitu, sekaligus
Scan QR ya, perempuan itu kadang fisik yang mungkin terbuka ataupun membangun kultur politik yang
untuk berita
selengkapnya mengalami di-underestimate kan tidak terbuka di publik, ya kadang peka terhadap fenomena kekerasan
jika perempuan lebih ini dari laki- ada yang bersuara tapi banyak juga terhadap perempuan secara khusus
laki gitu. Sehingga dalam proses saya yakin yang tidak bersuara, ya ataupun kepada laki-laki juga
elektoral misalnya perempuan lebih syukur kalau itu tidak banyak tapi begitu,” tandasnya. l rnm/aha
Nomor 1228/II/XII/2022 • Desember 2022 15