Page 13 - cetak_Indonesia_Bhineka Tunggal Ika Revisi 1_Neat
P. 13
bangunnya pagi -pagi juga ,” kata Dennis,
yang disambut dengan anggukan Rena.
Walaupun mereka mengobrol
riang sambil bersepeda, mereka tetap
menggunakan jalur sepeda yang disediakan
oleh komplek perumahan sehingga tidak
akan mengganggu pengguna jalan lain.
Sesampainya di dekat taman komplek,
mereka melihat ada seorang biarawati
sedang duduk sambil
memegangi kakinya
yang berdarah.
“Hey, lihat itu ada biarawati yang
sepertinya membutuhkan pertolongan,” kata
Rena sambil menunjuk ke arah seberang
jalan.
“Oiya, yuk kita lihat ke sana,” jawab
Nabhan.
Mereka kemudian turun dari sepeda,
tak lupa menengok kanan kiri, dan
menyeberang jalan sambil menuntun
sepedanya. Rena menjadi yang pertama
menanyakan keadaan biarawati
itu.
“Suster, apakah ada yang
bisa kami bantu?” tanyanya.
6 7