Page 20 - Pelatihan Vokasi - Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori - Andi Amal Hayat
P. 20
pada pengalaman-pengalaman objektif yang
tampak, tapi empirisme menerima pengalaman-
pengalaman batiniah atau pengalaman-
pengalaman subjektif.
5. Mazhab Pragmatisme
Pragmatisme muncul pada awal abd ke-20. Mazhab
ini menegaskah bahwa segala sesuatunya haruslah
bernilai benar apabila membawa manfaat secara
praktis bagi manusia. Artinya, pengetahuan yang
berasal dari pengalaman, rasio, pengamatan,
kesadaran lahiriah maupun batiniah, bahkan yang
bersifat abstrak atau mistis pun akan diterima
menjadi sebuah kebenaran apabila membawa
manfaat praktis. John Dewey merupakan tokoh
dalam mazhab ini yang berpendapat bahwa filsafat
tidak boleh hanya mengandalkan pemikiran
metafisis yang tidak bermanfaat praktis bagi
manusia, melainkan harus berpijak pada
pengalaman yang diolah secafa aktif kritis dan
memberikan pengarahan bagi perbuatan manusia
dalam kehidupan nyata (Gutek, 1988).
6. Mazhab Fenomenologi
Fenomenologi merupakan mazhab yang bersandar
pada kemunculan fenomena-fenomena baik yang
nyata maupun semu. Fenomena tidak hanya bisa
dirasakan oleh indera, juga dapat digapai tanpa
menggunakan indera. Tokoh dalam mazhab ini
adalah Edmund Husserl (1859-1938) yang
menegaskan hukum-hukum logika yang memberi
kepastian sebagai hasil pengalaman bersifat a priori
dan bukan bersifat aposteriori (Gutek, 1988).
PELATIHAN VOKASI 13