Page 28 - E-MODUL SENYAWA HIDROKARBON_Kelas XI IPA_merged
P. 28
A. Penamaan Senyawa Hidrokarbon Berdasarkan Jenis Ikatan dan Jumlah Atom C
Jika diperhatikan secara seksama, perbedaan yang paling mencolok antara alkana,
alkena, dan alkuna adalah jenis ikatannya. Senyawa alkana memiliki ikatan tunggal, sedangkan
alkena dan alkuna berikatan rangkap. Alkena berikatan rangkap dua, sedangkan alkuna
berikatan rangkap tiga. Senyawa hidrokarbon yang berikatan tunggal disebut hidrokarbon
jenuh. Lawan dari hirokarbon jenuh adalah tak jenuh. Istilah hirokarbon tak jenuh ini diberikan
untuk senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap. Jadi, alkena dan alkuna termasuk
hidrokarbon tak jenuh.
Selain kejenuhan senyawa, senyawa hidrokarbon juga dapat digolongkan berdasarkan
tata namanya. Penamaan senyawa hidrokarbon bergantung pada jenis ikatan dan jumlah atom
karbonnya. Awalan senyawa hidrokarbon ditentukan berdasarkan tata namanya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.
Tabel 2.1 Penamaan Hidrokarbon Berdasarkan Jumlah Atom C-nya
Jumlah Atom C Awalan Nama
1 Meta-
2 Eta-
3 Propa-
4 Buta-
5 Penta-
6 Heksa-
7 Hepta-
8 Okta-
9 Nona-
10 Deka-
Adapun akhiran nama senyawa hidrokarbon ditentukan berdasarkan jenis ikatannya. Tabel
berikut menjelaskan hubungan antara jenis ikatan dan akhiran nama senyawa hidrokarbon.
Tabel 2.2 Hubungan Jenis ikatan dan Akhiran Senyawa Karbon
Jenis Ikatan Akhiran Nama
Tunggal ( ) ana-
Rangkap dua ( ) ena-
Rangkap Tiga ( ) una-
19