Page 7 - C:\Users\user\Documents\Flip PDF Professional\MAJALAH MAHASINA VOL.1 PART 2 (1)\
P. 7
Dalam tafsir Al-Tsa’labi, Nabi Adam juga pernah melakukan
puasa selama tiga hari, yaitu sewaktu beliau diturunkan ke bumi
lalu kulitnya menghitam karna terbakar oleh sengangtan sinar
matahari. Kemudian beliau didatangi oleh malaikat Jibril.
Setelahnya, Jibril bertanya “’Wahai Adam, maukah tubuhmu
kembali memutih?’ Adam menjawab ‘tentu saja.’ kemudian Jibril
menjawab ‘berpuasalah kamu pada tanggal 13, 14, dan 15.’ dan
kemudian Nabi Adam pun berpuasa pada tanggal tersebut.” Pada
hari pertama tubuhnya memutih sepertiganya. Hari kedua
tubuhnya memutih dua pertiga darinya, dan pada hari ketiga
seluruh tubuhnya memutih, maka kemudian puasa ini pun di
sebut “Ayyamul Bidl” atau puasa putih.
Dalam hadis lain, Rasulullah Saw., bersabda:
َ
ﺎ ً ﻣ ْ ﻮَﻳ ُﺮ ِ ﻄﻔُﻳَو ﺎ ً ﻣ ْ ﻮَﻳ ُمﻮ ُ ﺼَﻳ َ نﺎﻛ ،َدُواَد ﻲِﺧأ ُم ْ ﻮ َ ﺻ ِم ْ ﻮ ﱠ ﺼﻟا ُﻞ َ ﻀﻓأ
َ
ْ
ْ
َ
Artinya: "Sebaik-bainya puasa adalah puasa saudaraku, Dawud
a.s., Ia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari." (H.R. Ahmad)
Berdasarkan hadis di atas, Nabi Daud juga memiliki kebiasaan
berpuasa selang sehari. Kini puasa tersebut juga disunnahkan
oleh Rasulullah Saw., kepada umatnya sama seperti puasa
‘Asyura dan Ayamul bidl.
Ketiga, tujuan berpuasa sebagaimana dalam surat Al-Baqarah
ayat 183 yaitu agar kalian bertakwa. Apa itu makna takwa? Ibnu
Abas mengatakan takwa adalah orang-orang yang meyakini Allah
dengan menjauhkan diri dari pebuatan syirik dan patuh akan
segala perintahnya.
05