Page 26 - Ujian Akhir Semester_Computational Thinking_Dhania Qisti Ramadhia
P. 26
M U L A I D A R I D I R I T O P I K 2
1. Bagaimana pendapat Anda mengenai keberadaan CT di dalam Kurikulum Merdeka?
Answer : Keberadaan keterampilan berpikir kritis (CT) dalam Kurikulum Merdeka
membantu peserta didik menghadapi kompleksitas dunia modern. Dengan CT, siswa
dapat menganalisis, mengevaluasi, dan menyintesis informasi. Ini membentuk mereka
menjadi pemikir yang kritis, problem solving, mandiri, dan kreatif, siap mengatasi
tantangan dunia nyata. Dengan pendekatan yang benar, kehadiran CT dalam kurikulum
memberikan manfaat besar bagi pendidikan dan perkembangan siswa.
2. Karena CT berada dalam kurikulum, CT dipandang sebagai sesuatu yang perlu dipelajari
oleh peserta didik. Menurut Anda, mengapa CT tidak diberikan sebagai mata pelajaran
tersendiri?
Answer : CT tidak diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri karena dapat
diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran yang sudah ada, seperti matematika,
sains, bahasa Inggris, dan sebagainya. Ini memungkinkan siswa untuk mempraktikkan
keterampilan CT dalam konteks yang relevan, membuat pembelajaran lebih kontekstual.
Selain itu, memberikan CT sebagai mata pelajaran tersendiri mungkin memerlukan
sumber daya dan waktu yang lebih banyak. Dengan memasukkan CT ke dalam mata
pelajaran yang sudah ada, sekolah dapat menghemat sumber daya sambil memastikan
keterampilan ini diterapkan dalam berbagai konteks.
3. Pada saat Anda membaca referensi-referensi yang ditugaskan oleh dosen Anda, bagian
mana yang:
Answer :
Paling menarik untuk Anda? Mengapa?
Computational Thinking dalam Kurikulum Prototipe 2022-2024 oleh Inggriani Liem
yang memberi pemahaman tentang posisi CT dalam kurikulum. Selain itu, mengenai CT
yang tidak dijadikan mata pelajaran karena dapat diintegrasikan juga menjadi hal yang
menarik bagi saya.
Paling sulit untuk diajarkan? Mengapa?
Menurut saya yang paling sulit dipahami dan diajarkan nantinya (jika mampu) adalah
bentuk-bentuk aplikasi CT yang direkomendasi oleh bapak seperti logisim, pyton. Selain
itu, dalam step pembuatan CT juga harus dilakukan secara runtut sehingga perlu
ketelitian.
18 Topik 2 Computational Thinking Dhania Qisti Ramadhia