Page 23 - E-modul Perubahan Lingkungan Pulau Lombok_Edi Satria Watoni
P. 23
Perlu Kamu Tahu
Penambangan emas di Nusa Tenggara Barat khususnya di Pulau
Lombok semakin diminati oleh para masyarakat setempat. Mereka
umumnya menyewa lahan milik warga dan membangun penam-
bangan emas sendiri tanpa ijin dari pemerintah. Lokasi penam-
bangan emas ini umumnya ditengah lahan yang biasanya digunakan
untuk bercocok tanam dan menggembalakan ternak. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Balai Lingkungan Hidup Propinsi Nusa
Tenggara Barat tahun 2013 tercatat tambang emas tradisional yang
dilakukan tanpa ijin, di pulau Lombok sebanyak 257 titik pen-
golahan dengan mesin dan 861 titik pengolahan dengan silinder.
Disamping itu berkembang pula usaha pengolahan emas secara
Sumber: https://nasional.tempo.co/ tradisional dengan menggunakan tong. Dalam proses tong bahan
read/383410/aktivitas-penambang-
yang digunakan adalah potasium sianida, karbon aktif, dan kapur.
Limbah yang dihasilkan dalam proses pengolahan ditampung dalam bak penampung yang ukurannya lebih
besar dari bak penampung usaha silinder. Selanjutnya limbah cair dialirkan langsung ke selokan, parit, kolam
atau sungai. Akibatnya dapat terjadi pencemaran areal persawahan, penggembalaan ternak, pakan dan air mi-
num serta penduduk lokal sekitar tempat pemrosesan karena kerusakan lingkungan oleh limbah bahan berba-
haya tersebut. Dilaporkan bahwa rata-rata kadar merkuri dan sianida pada areal tailing amalgasi pertambangan
emas tradisional di Lombok Barat berturut-turut sebesar 3000 mg/kg dan 1600 mg/kg (Krisnayanti et
al.,2012). (Sumber jurnal penelitian L. G. S. Astiti and T. Sugianti, 2014).
Kepala Badan Lingkungan Hidup Lombok Barat Nyoman Sembah mengatakan, pencemaran di wila-
yah Sekotong tidak dapat dibiarkan berlangsung secara terus-menerus, karena pencemaran akan merusak
kesehatan manusia serta lingkungan hidup. Seperti diketahui, pencemaran di Sekotong diakibatkan aktifitas
penambangan emas tanpa izin yang telah berjalan selama beberapa tahun belakangan ini. Bahkan selain
menambang emas secara konvensional, masyarakat kebanyakan melakukan upaya pemisahan emas dengan
bebatuan tidak jauh dari lokasi penambangan. Sembah mengaku, usaha melibatkan masyarakat dalam mengel-
ola lingkungan, sebenarnya telah dilakukan pemerintah daerah dari tahun ke tahun. Sosialisasi itu meliputi,
keinginan pemda menetapkan kawasan Sekotong sebagai lokasi tambang rakyat, Sehingga seluruh upaya
penambangan akan bersifat legal atau sesuai perizinan. Sembah menambahkan, secara sadar, pencemaran ling-
kungan di Sekotong akan merugikan masyarakat setempat, baik dari sisi kesehatan tubuh maupun kerusakan
lingkungan. Bahaya kimia berupa timbal dan sebagainya, secara perlahan akan menimbulkan kerusakan ter-
hadap manusia dan lingkungan, termasuk dapat menyebabkan cacat fisik dan mental penambang itu sendiri.
(Sumber: http://rrimataram.com/pencemaran-akibat-penambangan-di-sekotong-mengkhawatir-
kesehatan-masyarakat/ )
Berikut salah satu video dampak dari penambangan emas illegal di Lombok, silahkan ditonton dan
diperhatikan !
Video 5
17 Perubahan Lingkungan