Page 15 - E-modul Perubahan Lingkungan Pulau Lombok_Edi Satria Watoni
P. 15
Menurut tempat terjadinya , pencemaran dapat digolongkan menjadi pencemaran
udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
1. Pencemaran Udara
Bahan pencemaran udara dapat berupa gas dan partikel contohnya sebagai berikut:
Gas H2S. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, juga
dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
Gas karbon monoksida (CO) dan CO2 . Gas CO tidak berwarna dan tidak berbau,
bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bu-
angan mobil dan mesin letup. Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Jika
melebihi batas toleransi ini, dapat menggangu pernapasan. Gas CO2 yang berlebi-
han di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi bertambah
panas. Pemanasan gelobal dibumi akibat CO2 disebut efek rumah kaca.
Partikel sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Kedua partikel ini ber-
sama dengan partikel cair membentuk awan di dekat permukaan tanah yang
dapat menggangu pernapasan.
Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan serbuk sari juga dapat
menggangu kesehatan.
Batu bara yang mengandung sulfur jika dibakar akan menghasilkan silfur dioksida.
Sulfur dioksida bereaksi dengan uap air dan oksigen menghasilkan asam sulfur.
Asam sulfur membentuk kabut dan akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan
asam.
(a) (b)
Gambar 11. (a) pencemaran udara karena asap dari kendaraan (b) Hujan asam
Sumber:https:(a)https://klikhijau.com/read/pencemaran-udara-dan-hal-yang-perlu-ditempuh-untuk-
pengendaliannya/ (b) https://www.beritasatu.com/archive/229428/hujan-asam-berpotensi-terjadi-di-
jakarta-dan-bandung
9 Perubahan Lingkungan