Page 80 - Kajian Pemantauan Undang-Undang ITE
P. 80

A.    ASPEK SUBSTANSI HUKUM

                           Hasil kajian dan evaluasi UU ITE berdasarkan pelaksanaannya, ditinjau dari substansi
                     hukum maka ditemukan potensi permasalahan yang telah dianalisis sebagai berikut:
                     1. Kedudukan informasi dan/atau dokumen elektronik sebagai alat bukti

                        a.  Informasi dan/atau dokumen elektronik sebagai perluasan alat bukti

                                UU ITE telah mengatur mengenai alat bukti elektronik dimana Pasal 5 ayat (1)
                           UU  ITE  menentukan  bahwa  “informasi  elektronik  dan/atau  dokumen  elektronik
                           dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.” Kemudian pada
                           Pasal  5  ayat  (2)  UU  ITE  ditentukan  bahwa  “informasi  elektronik  atau  dokumen
                           elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
                           perluasan  alat  bukti  yang  sah  dan  sesuai  dengan  hukum  acara  yang  berlaku  di
                           Indonesia.” Berdasarkan ketentuan tersebut maka bukti elektronik merupakan data
                           yang  tersimpan  dan/atau  ditransmisikan  melalui  sebuah  perangkat  elektronik,
                           jaringan atau sistem komunikasi. Dengan berlakunya UU ITE maka terdapat suatu
                           pengaturan baru dimana dokumen dan/atau hasil cetaknya merupakan suatu alat
                           bukti yang sah dan merupakan perluasan alat bukti yang sah sesuai dengan hukum
                           acara  yang  telah  berlaku  di  Indonesia  dan  dapat  digunakan  sebagai  alat  bukti  di
                           Pengadilan.
                                Di dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia pengaturan alat bukti
                           elektronik yang sah juga telah terdapat didalam beberapa undang-undang seperti
                           Undang-Undang  Nomor  20  Tahun  2001  tentang  Perubahan  atas  Undang-Undang
                           Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor)
                           dalam Pasal 26A yang menyatakan bahwa alat bukti yang sah dalam bentuk petunjuk,
                           khusus untuk tindak pidana korupsi juga dapat berupa alat bukti lain yang berupa
                           informasi  yang  diucapkan,  dikirim,  diterima  atau  disimpan  secara  elektronik,
                           kemudian  dalam  Undang-Undang  Nomor  8  Tahun  2010  tentang  Pencegahan  dan
                           Pemberantasan  Tindak  Pidana  Pencucian  Uang  (UU  Pencucian  Uang)    yang
                           menegaskan bahwa alat bukti pemeriksaan tindak pidana pencucian yang berupa
                           informasi  yang  disimpan  secara  elektronik  atau  yang  terekam  secara  elektronik.
                           Selain  itu  Undang-Undang  Nomor  21  Tahun  2007  tentang Pemberantasan  Tindak
                           Pidana Perdagangan Orang (UU TPPO) sebagaimana diatur dalam Pasal 29 UU TPPO
                           pada intinya juga mengatur bahwa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima
                           atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa merupakan alat
                           bukti yang sah.
                                Lebih  lanjut  ketentuan  mengenai  alat  bukti  dalam  beberapa  peraturan
                           perundang-undangan tersebut terjabarkan dalam Tabel 30 berikut:
                                                               Tabel 30.
                                Perbandingan ketentuan mengenai alat bukti elektronik di berbagai peraturan
                                                          perundang-undangan

                                 KUHAP             UU TIPIKOR        UU PENCUCIAN            UU TPPO
                                                                         UANG
                                Pasal 184          Pasal 26 A           Pasal 73             Pasal 29
                            1) Alat bukti yang   Alat  bukti  yang  sah  Alat bukti yang sah  Alat   bukti   selain
                             sah ialah :      dalam bentuk petunjuk  dalam  pembuktian  sebagaimana  ditentukan
                                              sebagaimana dimaksud  tindak    pidana  dalam   Undang-Undang

                                                                              Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
                             Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

                  58                                      Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat
                                                                                                  Jenderal DPR RI
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85