Page 45 - Modul Pembelajaran_Nurfadilah_A24119036
P. 45
Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan karena semakin rendah/dingin temperatur,
semakin banyak konsumsi energi listrik.
Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.
3. Pengatur suhu udara (AC)
Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
Mematikan AC bila ruangan tidak digunakan.
Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk.
Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari lansung agar efek pendingin
tidak berkurang.
Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.
4. Kipas Angin
Membuka ventilasi / jendela rumah untuk memperlancar udara ke dalam rumah.
Mematikan kipas angin bila ruangan tidak digunakan, atau gunakan kipas angin yang
dilengkapi alat pengatur waktu (timer) dan atur timer sesuai kebutuhan.
Mengatur kecepatan kipas sesuai keperluan.
5. Setrika Listrik.
Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan
diseterika.
Membersihkan bagian bawah setrika dari kerak yang dapat menghambat panas.
Mematikan setrika segera setelah selesai menyetrika atau bila akan ditinggalkan untuk
mengerjakan yang lain.
6. Televisi, Radio, Tape Recorder
Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak
ditonton atau tidak didengarkan.
7. Motor-motor
Memilih motor sesuai dengan kegunaan dan kapasitas.
Menentukan seting tegangan yang tidak berlebihan. Untuk motor dengan range
tegangan 380 V sampai dengan 400 V, sebaiknya diset pada tegangan 380 ~ 385V.
Memilih motor-motor yang mampu mengontrol penyerapan daya listrik sesuai dengan
beban. Motor elevator dengan muatan 9 orang, dipilih yang mampu menyerap daya
kurang dari spesifikasi maksimum apabila penumpang kurang dari 9 orang.
Melakukan pemeriksaan terjadwal agar motor berfungsi sesuai dengan spesifikasinya.
8. Pemakaian tenaga listrik pada beban puncak
Penyerapan daya listrik, kalau memungkin disebar pada luar waktu beban puncak,
sehingga mengurangi pengoperasian pembangkit yang tidak efisien.
9. Audit energi
Menghitung besarnya konsumsi energi listrik pada bangunan gedung dan mengenali
cara-cara untuk penghematannya.
10. Konstruksi bangunan yang efisien
Dalam rekayasa bangunan gedung diupayakan semaksimal mungkin agar efisiensi
penerangan, efisiensi pengaturan suhu udara, pengaturan instalasi listrik, dapat
dimaksimalkan. Saat ini banyak orang sudah mengembangkan rumah yang hemat
energi, mulai dari energi manusia, energi mineral alam, dan energi listrik. Dalam
menghemat energi untuk penerangan, ruangan yang tidak membutuhkan privasi
berlebih sebaiknya diusahakan terbuka. Bangunan diberi jarak dengan sekelilingnya
agar cahaya bisa masuk dari segala arah, dengan demikian penggunaan lampu mampu
ditekan.