Page 58 - 5A_ E-MODUL METABOLISME MIKROORGANISME_Neat
P. 58
C. Proses Oksidasi
Proses oksidasi ini terjadi pada senyawa anorganik. Misalnya,
jika kita mengambil contoh bakteri kemolitotrof yang
menggunakan belerang, senyawa belerang (seperti H25) akan
dioksidasi menjadi senyawa belerang yang lebih tinggi, seperti
sulfat.
Selama oksidasi, energi dilepaskan dalam bentuk elektron yang
diambil oleh akseptor elektron dan membentuk gradien
elektrokimia di sepanjang membran sel. Pada tahapan
berikutnya akan terjadi pembentukan ATP. Gradien elektrokimia
yang terbentuk digunakan oleh organisme kemolitotrof untuk
menghasilkan ATP melalui fosforilasi oksidatif. Proton (H+) yang
berada di sisi ekstraseluler membran sel dikembalikan ke dalam
sel melalui enzim ATP sintase, menghasilkan ATP.
Macam-macam oksidator
Oksidator hidrogen: organisme ini mengoksidasi gas
hidrogen (H2) dengan menggunakan enzim hydrogenase.
Baik oksidator aerobik maupun anaerobik ada, dengan
organisme aerobik akhirnya mengurangi oksigen menjadi
air.
Oksidator belerang : sebagai kelompok, organisme ini
mampu mengoksidasi berbagai senyawa belerang yang
tereduksi dan sebagian tereduksi seperti hidrogen sulfida
(H2S), belerang unsur (S0), tiosulfat (S2O32-), dan sulfida
(SO32-). Sulfat (SO42-) sering menjadi produk sampingan
dari oksidasi tersebut. Seringkali oksidasi terjadi secara
bertahap dengan bantuan enzim sulfite oxidase.
50