Page 252 - Modul Ajar Fix per jenjang_2024/2025
P. 252
Kegiatan Inti (90 Menit)
Bapak/Ibu Guru menjelaskan tentang inklusi sosial kepada peserta didik pada pertemuan
minggu ketiga puluh. Proses pembelajaran dimulai dengan menyaksikan video pada akun
YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI dengan judul Film Pendek Profil Pelajar
Pancasila: Langit Tak Selamanya Abu-abu. Jika tidak memungkinkan menayangkan video
maka bisa diganti menggunakan ilustrasi berikut.
Pak Herman, seorang guru Bahasa Indonesia, sering berbicara gagap ketika sedang gugup.
Pada pertemuan pertama di kelas, Pak Herman tidak mampu menyembunyikan rasa gugupnya
sehingga memperlihatkan cara bicara yang gagap. Salah satu peserta didik mengolok Pak
Herman karena sebagai guru Bahasa Indonesia seharusnya memiliki cara berkomunikasi yang
jelas. Akibatnya, peserta didik tersebut menghasut teman-teman di kelas untuk tidak
mengerjakan tugas yang diberikan.
Dua hari kemudian, sepeda motor Pak Herman ditulisi kata gagap oleh beberapa peserta didik.
Hal ini diketahui oleh kepala sekolah melalui kamera pengawas sehingga oknum peserta didik
tersebut diberi pembinaan oleh kepala sekolah. Akan tetapi, Pak Herman datang dan meminta
izin untuk secara langsung membina peserta didik yang melakukan vandalisme di sepeda motor
Pak Herman.
Berdasarkan hal yang dilakukan Pak Herman, peserta didik sadar dan mulai patuh kepada Pak
Herman termasuk berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan.
Bapak/Ibu Guru memberikan penguatan atas video yang sudah disimak bersama. Selanjutnya,
peserta didik diminta membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Selanjutnya, peserta
didik diarahkan untuk mengerjakan Aktivitas pada Buku Siswa.
Aktivitas
Menemukan Contoh Fenomena Inklusi Sosial
a. Setiap kelompok menemukan satu contoh inklusi sosial dalam masyarakat. Jika tidak
memungkinkan, bisa melalui buku, surat kabar, majalah, atau video. Misalnya, menemukan
fasilitas trotoar untuk disabilitas, lift di jembatan penyeberangan untuk lansia, ibu hamil, dan
penyandang disabilitas, atau bus kota dengan pintu khusus dan tempat khusus bagi
penyandang disabilitas.
b. Setiap kelompok menyusun materi penjelasan berdasarkan contoh yang ditemukan.
Misalnya, “Mengapa contoh tersebut termasuk inklusi sosial?”, “Adakah kriteria yang dapat
dijadikan acuan untuk menetapkan contoh inklusi sosial?”.
c. Setiap kelompok menjelaskan deskripsi contoh inklusi sosial dan materi penjelasan dalam
bentuk video. Jika tidak dapat membuat video dapat diganti membuat kliping gambar yang
diperoleh dari surat kabar, majalah, atau internet.
d. Hasil video atau kliping gambar ditampilkan di kelas untuk dilihat oleh Bapak/Ibu Guru dan
teman-teman kelompok lainnya.
Bapak/Ibu Guru melanjutkan materi secara singkat mengenai kohesi sosial kepada peserta didik
sebagai pengetahuan awal untuk menyelesaikan aktivitas belajar. Selanjutnya, peserta didik
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan keragaman kemampuan akademik.
Setiap kelompok diarahkan untuk menyelesaikan Aktivitas yang disajikan pada Buku Siswa
seperti berikut.
Aktivitas
Analisis Artikel
1. Apakah ilustrasi pada kasus mencerminkan upaya membangun kohesi sosial dalam
masyarakat?
Jawaban:
Ya
Alasan:
Program PKBM termasuk upaya membangun kohesi sosial sebab program tersebut dapat
melawan pengucilan yang selama ini diterima oleh masyarakat penyandang buta huruf.
2. Andaikan kalian terlibat dalam program tersebut, kendala apakah yang mungkin dihadapi
penyelenggara dalam menarik peserta PKBM?
Jawaban:
6