Page 4 - Al Ashri Cover Cetak.cdr
P. 4
IFTITAH
Meraw
Merawat Kemanusiaanat Kemanusiaanat Kemanusiaanat Kemanusiaanat Kemanusiaanat Kemanusiaan
MerawMerawMerawMeraw
eberapa hari kemarin, rasa kemanusiaan
kita terusik, terkoyak karena tragedi di
BRakhine, Myanmar. Sedih tak terperi.
Ada air mata, pilu, amarah menggelegak.
Meski Rakhine tak tampak di pelupuk mata,
teknologi memboyong tragedi itu mendekat hanya
sejengkal saja dari pandangan kita. Smartphone,
Gadget, layar komputer, dan internet, adalah kurir
yang mengirimkan gambar, video, atau berita
tragedi Rakhine itu. Abdul Mutaqin
Abdul Mutaqin
Abdul Mutaqin
Abdul Mutaqin Abdul Mutaqin Abdul Mutaqin
Kita marah bukan karena Rakhine muslim Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi
seperti kita, tapi karena universal of humanity. Lagi
pula, tidak ada alasan apapun yang membenarkan
pembantaian. Tidak untuk alasan agama, undang-
undang, ras, bahkan alasan atas nama Tuhan
sekalipun itu tidak bisa dibenarkan. Hanya saja
sebagai sesama muslim, luka sayatan tragedi itu yang ada di langit akan menyayangimu”.
terasa lebih perih kita rasakan. Bukankah pesan ini sangat universal?
Jauh sebelum dunia modern memperkenalkan Jika dua pesan ini disandingkan, betapa begitu
naskah Declaration of Human Right yang padu pesan kitab suci dan hadits di atas
dideklarasikan pada 10 Desember 1948 di Palais de membingkai rasa kemanusiaan sejagat.
Chaillot, Paris, Islam sudah membiasakan #Madrasah Save Rohingya yang digelar
penganutnya untuk menghargai kemanusiaan, Madrasah Pembangunan beberapa waktu lalu,
menghormati hak hidup, dan mempraktikkan pastilah belum sebanding nilanya dengan derita
toleransi. Islam sudah familiar pada perbedaan Rakhine. Tentu, di banyak tempat di negeri ini,
suku, agama, atau ras yang melekat pada tidak sedikit elemen masyarakat turut menujukkan
masyarakat sipil. Piagam Madinah adalah bukti simpati untuk Rakhine. Semua bergerak merawat
autentik soal ini. kemanusiaan.
Al-Quran sendiri bicara banyak soal Merawat kemanusiaan seperti merawat diri
kemanusiaan. Saat tilawah kita sampai pada surat sendiri dan persaudaraan kemanusiaan. Maka,
Al-Maidah ayat 32 misalnya, kita akan menemukan saat nilai-nilai kemanusiaan asasi di suatu bangsa
pesan Al-Quran soal kemanusiaan yang sangat sedang dihancurkan, maka sisi manusiawi bangsa
substansial. “… Barangsiapa yang membunuh lain akan teriris perih, menangis pilu, dan
seorang manusia, bukan karena orang itu terpanggil untuk membantu.
(membunuh) orang lain, atau bukan karena Hanya saja, merawat kemanusiaan itu berat.
membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan- Seringkali emosi mendahului rasa simpati. Ada
akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. letupan-letupan amarah, aroma agitasi, sampai
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan provokasi yang sebenarnya tidak sejalan dengan
seorang manusia, maka seolah-olah dia telah nilai-niai kemanusiaan. Jadi, sebaiknya, merawat
memelihara kehidupan manusia semuanya…” kemanusiaan itu harus diwujudkan dengan cara-
Bukankah ini sangat gamblang? cara manusiawi pula.[]
Imam Thabrani ada meriwayatkan hadits yang
meninggalkan jejak ajaran kasih sayang Nabi Saw.,
“Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya
2 Al Ashri edisi 47