Page 22 - E-Book Keanekaragaman Hayatil_Neat
P. 22
Oleh karena itu, dibuat garis pemisah memanjang mulai dari Selat Lombok ke
utara melewati Selat Makassar yang disebut garis Wallace. Sebelah barat garis
Wallace dijumpai tipe hewan tipe Oriental dan di sebelah timur hewan Australia. Di
garis Wallace dijumpai tipe hewan peralihan.
Max Wilhelm Carl Weber (Gambar 2.2), ahli zoologi Jerman pada tahun 1900
selanjutnya menyatakan bahwa hewan di Sulawesi merupakan tipe peralihan
karena tidak sepenuhnya dikelompokkan sebagai hewan kelompok Australia, ada
yang memiliki sifat seperti tipe hewan Oriental. Weber membuat garis pembatas
yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara ke Kepulauan Aru.
Sulawesi sebagai pulau pembatas antara wilayah Oriental dan Australia.
Bagaimana hubungan
antara garis Wallace
dan Weber dengan
posisi Indonesia di
khatulistiwa serta
megabiodiversitas di
dalamnya?
Gambar 2.3 Garis Wallacea dan Weber Bagaimana hubungan
antara garis Wallace
Sumber: https://sma13smg.sch.id/materi/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
dan Weber dengan
Garis Wallace membagi daerah persebaran fauna di Indonesia menjadi daerah
Indonesia
di
posisi
Oriental (Asia) dan Australia (Gambar 2.3). Garis Webber membagi persebaran fauna
serta
khatulistiwa
menjadi daerah peralihan antara Oriental dan Australia. Daerah Oriental meliputi
di
megabiodiversitas
wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Daerah peralihan meliputi wilayah pulau
dalamnya?
Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku sedangkan daerah Australis meliputi
wilayah Papua dan sekitarnya.
Biogeografis Indonesia ditetapkan menjadi tujuh bioregion, yaitu: (1) Sumatra, (2)
Jawa dan Bali, (3) Kalimantan, (4) Sulawesi, (5) Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda
Island), (6) Maluku, dan (7) Papua. Bioregion di Papua memiliki bentang alam luas
serta kekayaan keanekaragaman jenis hayati dan endemisme yang tinggi yang
mempengaruhi fungsi ekosistemnya. Tabel 1.1 memuat informasi keanekaragaman
spesies dan endemisme wilayah di Indonesia.
11