Page 37 - MEDIA PEMBELAJARAN_Neat
P. 37
Domain Name System
Pada dasarnya, DNS adalah sistem database terdistribusi di dalam jaringan dengan fungsi
dasar mengubah permintaan hostname tertentu menjadi nomor IP spesifik yang dimengerti
komputer. Informasi tersebut disimpan di dalam sebuah direktori yang berada di dalam server
Domain Name System.
Jenis-jenis DNS:
1. Primary DNS
Sesuai dengan namanya, primary atau master adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah
domain yang dikelolanya.
2. Secondary (slave)
Sebuah backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar
lengkap sebuah domain.
3. Cache
Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban
dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache
untuk keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk
dikonfigurasi.
Jenis-jenis Catatan DNS:
1. A Record atau cacatan alamat pemetaan sebuah hostname ke alamat IP 32-bit
atau IPv4.
2. AAAA Record atau catatan alamat pemetaan sebuah hostname ke alamat IP 128-
bit atau IPv6.
3. CNAME Record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain.
4. MX Record adalah catatan DNS yang diperlukan untuk mengirimkan email ke
alamat yang diinginkan.
5. PTR Record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama
kanonik untuk host tersebut.
6. NS Record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam
satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut.
7. SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS
yang menyediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
8. SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
9. Catatan TXT mengizinkan administrator untuk memasukkan data acak ke dalam
catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
FUNGSI DNS:
1. Menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address)
ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna
internet.
37