Page 142 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 142

BAHASA INDONESIA JURNALISTIK   133


                              II.  PENULISAN KATA

           A.  Kata Dasar
             Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:
                Kantor pajak penuh sesak. Saya
                pergi ke sekolah.
                Buku itu sangat tebal.

           B.   Kata Berimbuhan

             1.   Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk
                dasarnya.
                Misalnya:
                  berjalan
                  berkelanjutan
                  mempermudah
                  gemetar lukisan
                  kemauan
                  perbaikan

                Catatan:
                  Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk
                  dasarnya.
                  Misalnya:
                   sukuisme
                   seniman
                   kamerawan
                   gerejawi

             2.   Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya:
                  adibusana   infrastruktur   proaktif
                  aerodinamika   inkonvensional   purnawirawan   Catatan:
                  antarkota   kontraindikasi   saptakrida     (1)   Bentuk
                  antibiotik   kosponsor   semiprofesional     terikat yang
                  awahama   mancanegara   subbagian swadaya    diikuti  oleh
                  bikarbonat   multilateral   telewicara       kata  yang
                  biokimia   narapidana   transmigrasi
                  dekameter   nonkolaborasi   tunakarya       berhuruf awal
                  demoralisasi   paripurna   tritunggal tansuara   kapital
                  dwiwarna   pascasarjana   ultramodern           atau
                  ekabahasa   pramusaji                         singkatan
                  ekstrakurikuler   prasejarah                    yang
                                                                 berupa
                                                                 huruf
                    kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
                    Misalnya:
                      non-Indonesia pan-
                      Afrikanisme pro-
                      Barat
                      non-ASEAN
                      anti-PKI
                  (2)   Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah
                    dengan huruf awal kapital.
                    Misalnya:
                      Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Kita berdoa kepada
                      Tuhan Yang Maha Pengampun.
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147