Page 34 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 34

BAHASA INDONESIA JURNALISTIK   25


                 gila (bila dia tersenyum sendirian).” Senyum dapat berarti

                 banyak bergantung pada konteks sosial yang ada. Demikian
                 juga ucapan bahwa kabinetnya seperti keranjang sampah,
                 Buloggate dapat berarti banyak. Oleh karena itu, reaksi
                 terhadap ucapan metafora bercorak ragam.

                 Metafora bermanfaat untuk merealisasikan dan meng-
                 objektifkan arti yang baru. Arti lebih banyak daripada kata

                 dalam bahasa karena arti berkembang sejalan dengan
                 perubahan masyarakat.pertambahan kata jauh lebih lamban
                 dari pertumbuhan arti. Oleh karena itu, metafora diperlukan
                 untuk merealisasikan arti yang timbul setiap saat.

                 Metafora juga berfungsi mengobjektifkan arti. Kalau dikatakan
                 pemerintahan Presiden Megawati baik, kata baik adalah
                 subjektif karena yang baik bagi seseorang belumtentu baik
                 bagi orang lain. Sebagai analogi jika dikatakan Gadis itu cantik,
                 kalimat itu subjektif. Tetapi kalimat Gadis itu cantik dengan

                 matanya seperti bintang timur, kecantikan gadis itu telah
                 diobjektifkan, diukur, atau dioperasionalkan seperti bintang
                 timur.

          Beberapa kata yang sering salah ejaan dalam penulisan secara umum
          adalah antara lain :
             1.  Iktikad bukan itikad,

             2.  Rezeki bukan rejeki,
             3.  Analisis bukan analisa,
             4.  Jagat bukan jagad,
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39