Page 78 - RPPM 1 - 8
P. 78
a. Prasangka dan Stereotip: Kecenderungan untuk menggeneralisasi dan
menghakimi individu atau kelompok berdasarkan asumsi atau pengalaman negatif
sebelumnya.
b. Ego dan Kebenaran Diri: Sulitnya mengakui bahwa ada perspektif lain yang valid,
dan keinginan untuk selalu merasa benar atau menang dalam argumen.
c. Ketakutan dan Ketidakamanan: Rasa tidak aman atau takut disalahpahami,
diserang, atau kehilangan posisi dalam suatu konflik dapat menghalangi tindakan
kasih sayang.
d. Dampak Emosional Negatif: Perasaan marah, frustrasi, atau dendam yang muncul
dari konflik dapat menutupi kemampuan untuk merasakan atau menunjukkan
empati.
e. Tekanan Sosial: Tekanan dari kelompok atau lingkungan untuk memihak dan tidak
menunjukkan kebaikan kepada "pihak lain."
Cara Mengatasi Tantangan Ini:
1) Praktikkan Mendengarkan Aktif dan Empati: Sebelum merespons, dengarkan
dengan saksama apa yang dikatakan orang lain, coba pahami perasaan dan
kebutuhan mereka di balik kata-kata. Ajukan pertanyaan klarifikasi alih-alih
membuat asumsi. Latih diri untuk menempatkan diri pada posisi mereka.
2) Fokus pada Isu, Bukan pada Orang: Pisahkan kritik terhadap ide atau tindakan
dari serangan pribadi. Arahkan diskusi pada masalah yang perlu diselesaikan
daripada menyerang karakter individu.
3) Kendali Diri dan Jeda: Saat emosi memuncak, ambil jeda. Tarik napas dalam-
dalam, tinggalkan ruangan sejenak jika perlu. Memberi diri ruang untuk tenang akan
membantu Anda merespons dengan lebih bijaksana dan tidak didorong oleh emosi
sesaat.
4) Cari Titik Temu atau Tujuan Bersama: Dalam konflik, seringkali ada tujuan dasar
yang sama yang bisa dijadikan jembatan. Fokus pada kepentingan bersama yang
mungkin dimiliki oleh kedua belah pihak, bahkan jika cara mencapainya berbeda.
5) Batasi Interaksi Jika Diperlukan: Jika konflik terlalu toksik atau menguras energi,
tidak ada salahnya untuk membatasi interaksi sampai Anda atau pihak lain lebih siap
22

