Page 12 - BUKU ILMU FALAK
P. 12
2. Peredaran Alam Semesta
Apabila kita memperhatikan langit baik siang mapun
malam, kita akan melihat beberapa benda langit. Ketika siang
melihat matahari, sedangkan jika malam kita akan melihat
beberapa benda langi; bulan, bintang, planet, meteor dan lain-
lain. ternyata pergerakan benda langit mengalami teori yang
bermacam-macam sesuai dengan kepercayaan manusia pada
zamannya. Berikut teori tersebut;
a. Teori Egosentris
Menurut bahasa Teori Egocentris berasal dari kata
“ego” yang berarti “saya” dan “Centrum” berarti pusat. Dari
sini bisa difahami bahwa egosenteris adalah teori yang
mengatakan bahwa pusat dari alam semesta adalah saya.
Adapun pengertian secara istilah, teori egocentris
berarti “suatu faham yang beranggapan bahwa yang
menjadi titi pusat dari segala di alam raya adalah saya
(manusia).
Teori ini lahir berdasarkan pengalaman manusia
berdiri di dataran bumi yang luas. Dia memandang ke langit
biru yang nampak di mata bagaikan lingkaran raksasa,
melengkung yang berbatas pada suatu garis yang melingkar
luas bundar. Dan apa saja yang ada di langit seolah-olah
sedang mengitari saya (manusia), dimanapun dan kapanpun
saya (manusia) berada.
b. Teori Geosentris
Teori Geocentris, yang berasal dari kata “Ge” artinya
“bumi”. Teori ini dikemukan oleh Claudius Ptolomeus ( 90-
168 M), seorang ahli bintang di Iskandaria (mesir) keturunan
bangsa Yunani. Olehnya teori geocentris ini biasa juga
disebut dengan teori teori/sistem Ptolomeus. Teori ini
menyatakan, bahwa :
1. Bumi ini adalah merupakan benda langit yang tetap pada
tempatnya, yang tidak bergerak dan tidak beredar, serta
menjadi pusat dari semua peredaran benda-benda langit
lainnya.
Ilmu Falak | 12