Page 35 - BUKU ILMU FALAK
P. 35

b.  Lintang Tempat
                     Garis  Lintang (φ)  adalah  sebuah  garis  khayal  yang
              digunakan  untuk menentukan  lokasi  di Bumi yang  berpusat
              pada  garis khatulistiwa (utara atau selatan).  Garis  lintang
              yang melingkari bumi dari bagian ekuator hingga ke bagian
                                                         [1]
              kutub  utara  dan  bagian  kutub  selatan.  Posisi  lintang
              biasanya dinotasikan dengan simbol huruf Yunani φ. Posisi
              lintang   merupakan penghitungan       sudut dari   0°   di
              khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub
              selatan.

                     Garis  yang  terletak  di  bagian  utara  ekuator  disebut
              dengan  garis  Lintang  Utara  (LU),  sedangkan  garis  yang
              berada  di  bagian  selatan  ekuator  disebut  dengan  garis
              Lintang Selatan (LS). Jarak antara garis yang satu dengan
              lainnya  dihitung  dalam  satuan  derajat.  Garis  ekuator
              (khatulistiwa)  dipakai  sebagai  patokan,  sehingga  garis
              ekuator atau khatulistiwa berada pada titik nol derajat. Makin
              ke utara atau makin ke selatan dari garis khatulistiwa maka
              angka derajat akan semakin besar hingga mencapai angka
              90 derajat tepat di kutub utara atau di kutub selatan.



       4.  Hisab Arah Kiblat
                 Rumus  untuk  menentukan  arah  kiblat  suatu  tempat
           adalah sebagai berikut:

                                                                 x
                           m
                                      x
           Tan Q = Tan Φ  x Cos Φ  x Cosec SBMD – Sin Φ  x Cotg
           SBMD

           Keterangan:
             m
           Φ           : Lintang Makkah
             x
           Φ           : Lintang Tempat
           SBMD        : Selisih Bujur Makkah Daerah
                                                           Ilmu Falak | 35
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40