Page 6 - BUKU ILMU FALAK
P. 6
astronomi yang sangat penting bagi Ilmu Falak
atau Astronomi pada masa yang akan datang. Seperti;
Philsop Thales, ia mengemukakan konsep perputaran
bumi seperti cakram atau piringan yang datar.
Pitagoras,ia merupakan peletak dasar bahwa bumi itu
seperti bola tanpa ujung dan pangkal.
Aristoteles, ia berpendapat bahwa bumi berputar pada
porosnya dan berputar disekitar matahari bukan sebagai
pusat alam semesta tetapi, ia tidak tahu apa yang
menyebabkan sebuah planet dan bintang melayang dan
tidak jatuh.
Ptolomeus, ia mengajarkan kepada murid muridnya
mengenai cakrawala atau kosmos bahwa bumi
merupakan pusat alam semesta. Pendapat ini diikuti
oleh para ilmuwan selama hamper 16 abad. Dan,
naskahnya merupakan pedoman dan dasar dari ilmu
astronomi, yakni „‟Almagest‟‟ atau „‟Tabril Magesti‟‟.\
b. Mesir
Sama seperti Yunani Kuno, bangsa mesir juga
digunakan untuk menentukan waktu ritual keagamaan dan
mereka juga menggunakannya untuk mengetahui saat
banjirnya Sungai Nil.
c. Arab
Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab sudah memiliki
pengetahuan dasar tentang ilmu astronomi tetapi, belum
terumuskan secara ilmiah. Ilmu astronomi terumuskan dan
berkembang pada masa Bani Abbasiyyah sebagai hasil dari
akulturasi budaya Persia, India, dan Yunani. Terutama sejak
munculnya gairah penerjemahan buku ke dalam bahasa
arab baik yang diterjemahkan oleh pelajar Kristen,
penyembah berhala, maupun pelajar Islam sendiri. Buku
buku karya ilmuwan terdahulu seperti „‟Al Magest‟‟
karya Ptolomeus, buku buku Plato dan Aristoteles. Dan
tokoh yang terkenal adalah Al-Khawarizmi, ia menulis buku
Ilmu Falak | 6