Page 58 - b. ind kelas 3 revisi 2.1 for e-book
P. 58
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian” (Al-‘Ashr: 2)
Bacalah teks berikut ini dengan saksama!
Istri yang Miskin tapi Rajin Sedekah
Fathiman binti al-Mudzir pernah menyampaikan kesaksian tentang wanita
mulia yang rajin bersedekah. Ketika itu wanita tersebut sedang sakit. Dia langsung
memerdekakan seluruh budaknya. Kata anaknya, “Jika memiliki sesuatu, ibu tidak
pernah menyimpannya sampai esok.”
Suatu hari, wanita ini mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ia
mengadukan kondisi ekonomi dan harta yang dimiliki. Tiada yang dimiliki kecuali
pemberian suaminya yang tak bisa dibilang banyak. Wanita itu lalu bertanya kepada
Nabi dengan polosnya, “Apakah aku harus tetap bersedekah, ya Rasulullah?”
“Bersedekahlah,” jawab Nabi santun. “Dan jangan menyimpannya. Sehingga
Allah Ta’ala akan menyimpan (pemberian-Nya) kepadamu.”
Imam an-Nawawi menafsirkan hadits yang diriwayatkan secara Muttafaq ‘Alaih
ini dengan mengatakan, “Hadits ini merupakan perintah untuk senantiasa memberi
dalam rangka ketaatan, larangan menyimpan harta, dan larangan berlaku kikir.”
Wanita muslimah shalihah ini lalu memberikan nasihat kepada anak-anaknya
dan kaum Muslimin secara umum. “Biasakanlah memberi dan bersedekah tanpa
menunggu banyak harta. Sebab…,” lanjutnya dengan bertenaga, “Jika menunggu
banyak, kalian tidak akan pernah mendapatkan keutamaan. Selain itu, jika kalian
memberikan sedekah, maka kalian tidak akan merasa kehilangan.”
Sang wanita yang memiliki pemahaman shahih dan
amalan shalih ini adalah Asma’ anak dari Abu Bakar ash-
Shiddiq, istri dari Zubair bin Awwam, salah satu sahabat yang
dijamin surga oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Sang anak yang menyampaikan kesaksian terkait
kedermawanan ibunya di atas, tiada lain adalah ‘Abdullah bin
Zubair yang kelak menjadi salah satu Khalifah kaum Muslimin.
Sumber cerita: http://kisahikmah.com/istri-yang-miskin-tapi-rajin-sedekah
57