Page 7 - Modul Peluang
P. 7
7
Pemilihan Calon Ketua Osis
Suatu ketika, diadakan pemilihan perwakilan dari kelas 8A Sekolah Semangat 45 untuk
menjadi calon ketua OSIS. Dari kelas 8A ada dua orang yang mencalonkan diri, yaitu Ernia
dan Riko. Ada diskusi dalam kelas tersebut yang mempertimbangkan kelebihan dan
kekurangan mereka berdua yang akan diajukan untuk menjadi calon ketua OSIS.
Udin : Lebih baik Riko saja yang kita ajukan untuk menjadi calon ketua OSIS. Dia mempunyai
banyak teman. Pasti peluang terpilih menjadi ketua OSIS lebih besar daripada Ernia.
Keke : Tidak. Aku tidak sepakat. Ernia yang berpeluang lebih besar. Dia itu baik, rajin, dan
didukung banyak guru.
Dari dialog Pertandingan Sepak Bola dan Pemilihan Calon Ketua Osis tersebut, kita
menemukan empat kata yang mengandung kata “peluang”. Dalam kedua dialog di atas, kata
“peluang” digunakan untuk memperkirkan suatu kejadian akan terjadi atau tidak terjadi. Dari
kedua dialog tersebut, meski apa yang dibicarakan antara Made dengan Boaz, serta Udin
dengan Keke adalah hal yang sama. Namun mereka punya pendapat berbeda tentang peluang.
Made dan Boaz saling mendukung, namun nilai peluangnya berbeda. Sedangkan Udin dengan
Keke saling berlawanan dalam membicarakan peluang terpilihnya Riko dan Ernia untuk
menjadi ketua OSIS. Tidak ada kesepakatan dalam menentukan nilai peluang dalam dialog di
atas. Hal tersebut karena mereka tidak mempunyai acuan yang sama dalam menentukan nilai
peluang. Nilai peluang yang diungkapkan dalam dialog tersebut adalah nilai peluang subjektif
(subjective probability). Oleh karena itu, tiap orang mungkin sama, mungkin juga beda.
KELAS VIII SMP/MTS PELUANG