Page 14 - e-Module Berbasis Multirepresentasi Pada Materi Kemagnetan
P. 14

E-Modul IPA Terpadu
                                                                       Berbasis Multirepresentasi
                                                                       Materi Konsep Kemagnetan








                         Pada  6  Juni  2022,  para  peneliti  dari  Universitas  Lund  dan  Oregon  State

                         University menerbitkan temuan mereka di Proceedings of the National Academy
                         of  Sciences  journal  peer-review. Mereka  melihat  data  9.000  tahun  untuk

                         menentukan bahwa Anomali Atlantik Selatan bukanlah peringatan pembalikan
                         kutub yang akan datang.


                         Anomali Atlantik Selatan adalah sebuah wilayah di Samudra Atlantik Selatan

                         dekat  Amerika  Selatan  di  mana  medan  magnet  bumi  teramati  telah
                         melemah. Namun, beberapa ilmuwan meragukan kejadian ini, karena pada saat

                         yang sama intensitas medan magnet bumi telah menurun sekitar 10 persen dalam
                         180 tahun terakhir.


                         Satelit yang melewati wilayah medan magnet lemah ini tidak berfungsi sebagai

                         akibat  dari  paparan  partikel  surya  bermuatan  tinggi.  Medan  magnet  Bumi
                         bertindak sebagai perisai antara Bumi dan radiasi berbasis ruang angkasa.


                         Kehidupan dan teknologi lebih rentan terhadap dampak radiasi yang merusak
                         dimana medan magnetnya lebih lemah. Menurut penelitian saat ini, kelainan

                         tersebut  kemungkinan  besar  bukan  satu-satunya,  melainkan  kejadian  yang

                         berulang.

                         Andreas  Nilsson  dari  Universitas  Lund,  penulis  utama  studi  tersebut,

                         menjelaskan bahwa perubahan medan magnet bumi selama 9.000 tahun terakhir,
                         dan anomali seperti yang ada di Atlantik Selatan mungkin merupakan fenomena

                         berulang terkait dengan variasi yang sesuai dalam kekuatan magnet bumi.


                         Studi baru memeriksa data 9.000 tahun untuk menetapkan bahwa penurunan
                         medan magnet di Samudra Atlantik Selatan bukanlah hal yang aneh. Barang-

                         barang kuno yang terbakar, material vulkanik, dan inti bor sedimen termasuk di
                         antara bukti yang mereka pelajari.




                         Semua bukti ini berisi riwayat data tentang medan magnet bumi sebelumnya.

                         Bagi para ilmuwan, benda-benda seperti pot tanah liat yang telah dibakar hingga
                                                                                                      3
                          di atas 1.000 derajat Fahrenheit, lava vulkanik yang mengeras, dan sedimen

                         yang diendapkan di danau atau di laut seperti kapsul waktu untuk menyelidiki

                         medan magnet Bumi.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19