Page 6 - BUP KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU
P. 6

c.  Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies menyesuaikan

                   diri dengan lingkungan, kemudian terjadi hubungan yang saling mempengaruhi antara

                   satu spesies dengan spesies lain, dan juga spesies dengan lingkungan abiotik tempat
                   hidupnya.  Komponen  abiotik  meliputi  iklim,  cahaya,  batuan,  air,  tanah,  dan

                   kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti

                   salinitas  (kadar  garam),  tingkat  keasaman,  dan  kandungan  mineral.  Contoh  dari
                   keanekaragaman tingkat ekosistem yaitu ekositem sungai, hutan dan rawa.



                       Keanekaragaman  hayati,  baik  secara  langsung  atau  tidak,  sangat  berperan  dalam
                   kehidupan  manusia  berupa  sandang,  pangan,  papan,  obat-obatan,  wisata,  dan

                   pengembangan ilmu pengetahuan. Peran lain dari keanekaragaman hayati yang  tidak

                   kalah pentingnya adalah dapat mengatur proses ekologis sistem penyangga kehidupan

                   termasuk  menghasilkan  oksigen,  mencegah  pencemaran  udara  dan  air,  mencegah
                   banjir, erosi dan longsor, dan menunjang keseimbangan hubungan pemangsa dan yang

                   dimangsa  dalam  bentuk  pengendalian  hama  alami  (Wardah,  2008).  Selain  itu,

                   keanekaragaman  hayati  dapat  dijadikan  sebagai  bioindikator  lingkungan.  Bioindikator

                   merupakan  organisme  hidup  yang  meliputi  hewan,  tumbuhan,  plankton  dan  mikroba,
                   dapat  dimanfaatkan  sebagai  penyaring  kesehatan  ekosistem  alam  yang  terdapat  di

                   lingkungan.  Salah  satu  tumbuhan  yang  dapat  digunakan  sebagai  bioindikator  adalah

                   tumbuhan  paku.  Adapun  menurut  hasil  penelitian  Bergeron  dan  Stephanie  (2014),
                   bahwa tumbuhan paku dapat dijadikan sebagai indikator di dalam integritas hutan kota,

                   apabila suatu lingkungan banyak terdapat tumbuhan paku, maka lingkungan tersebut

                   dikatakan baik untuk mendukung kehidupan suatu organisme dan lingkungan tersebut
                   belum tercemar oleh polutan (Iriliani. 2018).



                       Dalam Buku Unit Pembelajaran (BUP) ini akan membahas tentang keanekaragaman

                   tingkat  spesies  berdasarkan  keanekaragaman  tumbuhan  paku  yang  ditemukan  di
                   kawasan wisata Lubuk Langkap










        BUKU UNIT PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN PAKU
                                                                                                                 2
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11