Page 15 - E-Book Interaktif Norma dalam Adat Istiadat di Daerahku IPAS Kelas IV
P. 15
AWIG AWIG DI BALI
AWIG AWIG DI BALI
“ Lantas, taukah kalian apa saja awig-awig di Bali? ”
”
“
Adapun awig-awig yang berlaku di Bali meliputi:
1. Harus mengenakan pakaian adat Bali ketika memasuki pura atau tempat suci
karena pura dan tempat suci adalah pusat kegiatan spiritual dan keagamaan
di Bali. Mengenakan pakaian adat Bali saat memasuki pura merupakan bentuk
penghormatan kepada tempat suci tersebut dan menunjukkan sikap khidmat
serta kesopanan. Pakaian adat juga mencerminkan identitas budaya Bali dan
menjaga keaslian tradisi.
2. Tidak boleh berbicara kasar di tempat suci atau pura karena tempat suci dan
pura adalah tempat beribadah dan melakukan kegiatan spiritual. Berbicara
kasar di tempat tersebut dianggap tidak sopan dan bisa mengganggu
ketenangan serta khidmatnya suasana. Ini juga bagian dari menjaga
kesakralan dan kekudusan pura.
3. Ketika Hari Raya Nyepi, melakukan Catur Brata Penyepian bagi umat Hindu,
dan bagi umat lain tidak boleh keluar rumah Hari Raya Nyepi adalah hari raya
keagamaan yang penting bagi umat Hindu di Bali, ditandai dengan melakukan
Catur Brata Penyepian (empat pantangan: amati geni, amati karya, amati
lelungan, dan amati lelanguan). Tujuannya adalah untuk mencapai
keseimbangan dan ketenangan batin. Menghormati Nyepi dengan tidak keluar
rumah adalah bentuk toleransi dan penghormatan dari umat agama lain
terhadap tradisi Hindu.
4. Menjaga kebersihan lingkungan desa karena menjaga kebersihan merupakan
salah satu nilai luhur dalam kehidupan masyarakat Bali yang juga berkaitan
dengan konsep Tri Hita Karana (tiga penyebab kesejahteraan: hubungan
manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama, dan hubungan
manusia dengan lingkungan).
5. Mengikuti upacara adat dan gotong royong atau ngayah karena upacara adat
dan gotong royong adalah bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya
masyarakat Bali. Mengikuti kegiatan ini mempererat hubungan sosial,
membangun rasa kebersamaan, dan memelihara tradisi serta nilai-nilai
budaya. Ngayah (bekerja bersama secara sukarela) juga mencerminkan sikap
gotong royong yang memperkuat solidaritas dan kerja sama di antara warga.
8