Page 117 - a man called ove
P. 117
A Man Called Ove
melakukan sesuatu dengan benar lagi. Perayaan tanpa batas
untuk orang yang biasa-biasa saja.
Tak seorang pun bisa mengganti ban. Memasang tombol
lampu jarak jauh. Memasang ubin lantai. Memplester dinding.
Menyerahkan perhitungan pajak mereka sendiri. Semuanya
ini bentuk pengetahuan yang telah kehilangan relevansinya
dan hal-hal semacam ini pernah dibicarakan Ove dengan
Rune. Lalu Rune pergi membeli BMW.
Apakah seseorang dianggap payah karena meyakini
perlunya beberapa batasan? Menurut Ove, tidak.
Dan ya, dia tidak ingat dengan pasti bagaimana per-
selisihan dengan Rune itu dimulai. Namun perselisihan itu
berlanjut. Mengenai radiator, sistem pemanas pusat, tempat
parkir, pohon yang harus ditebang, pembersihan salju, mesin
pemotong rumput, dan racun tikus di kolam Rune. Selama
lebih dari tiga puluh tahun, mereka mondar-mandir di
beranda kembar mereka yang terletak di belakang rumah
kembar mereka, sambil melayangkan pandangan penuh arti
lewat pagar. Kemudian, pada suatu hari, kira-kira setahun
lalu, semua itu berakhir. Rune jatuh sakit. Dia tidak pernah
keluar rumah lagi. Ove bahkan tidak tahu apakah Rune masih
punya BMW itu.
Dan, ada bagian dari diri Ove yang merindukan tua
bangka sialan itu.
Jadi, seperti yang mereka katakan, otak berfungsi
lebih cepat ketika sedang mengalami kemerosotan. Seakan
memikirkan ribuan pikiran dalam waktu sepersekian detik.
112